Tak Hanya Ibu, Ini 4 Perubahan Tubuh Ayah yang Baru Miliki Anak

Ternyata, perubahan tubuh pasca melahirkan tak hanya dialami oleh seorang wanita tapi juga dari sisi laki-laki sebagai seorang ayah baru.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Okt 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 20:40 WIB
Ayah dan anak perempuan
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: aplus.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan suasana hati dan hormon, stres, serta bebagai perubahan tubuh lainnya yang tak terduga dirasakan kebanyakan wanita setelah melahirkan. 

Banyak yang tidak mengetahui bahwa perubahan tubuh juga dialami seorang ayah walaupun mereka tidak mengalami masa kehamilan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa pria juga mengalami perubahan hormon, neurologis, dan perilaku ketika mereka menyambut anak yang baru lahir ke dalam hidup mereka.

Dilansir dari Bright Side, Senin (14/10/2019), berikut adalah perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikiran pria selama kehamilan pasangannya dan setelah melahirkan:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Menurunnya Tingkat Testosteron

ayah
ilustrasi ayah/Photo by Deviyahya on Unsplash

Testosteron adalah hormon pria yang berguna untuk mengembangkan fungsi reproduksi pria. Penelitian telah menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang lebih tinggi cenderung lebih menarik bagi wanita.

Namun, tampaknya kadar testosteron pada ayah yang baru memiliki anak bisa turun hingga 34%. Para ilmuwan percaya bahwa ini dapat dijelaskan fakta bahwa pria yang baru saja menyambut anak-anak mereka mengalihkan fokus perhatian mereka ke dalam keluarga dan menolak keinginan untuk mencari pasangan lain.

Selain itu, semakin rendah tingkat testosteron pada ayah baru, semakin dia mau merawat anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berhubungan dengan bayi.

2. Meningkatnya Hormon Oksitosin

ayah
ilustrasi orangtua/Photo by Luis Quintero from Pexels

Para ilmuwan mempelajari hubungan antara keterlibatan ayah yang baru memiliki anak dalam kegiatan membesarkan buah hatinya dengan kadar hormon mereka dan sampai pada kesimpulan yang menarik.

Para ayah yang secara aktif bermain dengan anak-anak mereka memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi dalam darah mereka dibandingkan dengan para ayah yang kurang aktif.

Oksitosin adalah hormon yang berfungsi untuk relaksasi, cinta, perasaan positif, dan ikatan yang kuat antara orang-orang, dan secara alami meningkat pada ibu baru selama dan setelah melahirkan.

3. Cara Kerja Otak Berubah

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Sebuah studi yang melibatkan 16 ayah baru menunjukkan hal yang cukup menarik: otak laki-laki menunjukkan perubahan yang sama seperti pada ibu baru.

Area otak yang terkait dengan empati dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan seorang anak menunjukkan lebih banyak materi abu-abu dan putih antara 12 dan 16 minggu kehamilan daripada yang mereka lakukan di awal.

Para ilmuwan percaya perubahan struktural otak ini menunjukkan cara calon ayah mengembangkan keterampilan pengasuhan yang diperlukan selama kehamilan pasangan wanita mereka.

Dokter meyakini bahwa dengan cara ini, otak ayah berusaha memastikan mereka dapat membuat ikatan dengan anak mereka meskipun mereka tidak mengandung bayi dan tidak melahirkan.

4. Dapat Mengalami Depresi

Ayah Anak
Ilustrasi/copyright pexels.com/Hannah Nelson

Depresi pascapersalinan adalah gangguan suasana hati yang disebabkan kehamilan dan persalinan, dan biasanya termasuk kesedihan, keputusasaan, kecemasan, dan lekas marah.

Para peneliti percaya bahwa depresi pascapersalinan bukan hanya masalah yang dialami wanita sebagai ibu baru.

Studi menunjukkan bahwa sekitar 10% pria juga mengalami depresi pascapersalinan. Ini mungkin disebabkan oleh tingkat testosteron yang lebih rendah pada ayah baru.

"Rendahnya testosteron dapat berkontribusi pada perasaan lesu dan tidak tertarik pada kegiatan yang biasanya menyenangkan yang menjadi ciri depresi," tulis Darby Saxbe, Asisten Profesor Psikologi dari University of Southern California.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya