Perlihatkan Kekerasan Terhadap Media, Video Parodi Donald Trump Tuai Kecaman

Untuk kesekian kalinya, sebuah video parodi yang memperlihatkan Donald Trump lakukan kekerasan terhadap pihak media.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Okt 2019, 13:52 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 13:52 WIB
Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018  (AFP).
Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018 (AFP).

Liputan6.com, Washington D.C - Kelompok-kelompok media Amerika mendesak pemerintahan AS untuk memberi peringatan kepada video parodi yang memperlihatkan Presiden AS membantai outlet media dan rival politiknya.

Asosiasi Koresponden Gedung Putih mengatakan itu "mengerikan" dan mendesak Trump untuk menkritik video tersebut.

Dilansir dari BBC, Selasa (15/10/2019), video tersebut ditampilkan di sebuah acara yang diselenggarakan oleh American Priority, sebuah kelompok pro-Trump. Penyelenggara mengatakan video itu telah menjadi bagian dari "pameran meme".

Juru bicara kampanye Tim Murtaugh mengatakan kepada BBC pada hari Minggu: "Video itu tidak diproduksi oleh kampanye, dan kami tidak memaafkan kekerasan."

Pada hari Senin, juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham menulis di Twitter bahwa Trump belum melihat video tersebut. Tetapi berdasarkan semua yang dia dengar, dia sangat mengecam video ini.

Namun kelompok media AS menuntut presiden secara pribadi mengecam video tersebut, yang diputar di sebuah resor Trump di Miami, Florida, pekan lalu.

"Semua orang Amerika harus mengutuk penggambaran kekerasan yang ditujukan kepada jurnalis dan lawan politik Presiden ini," kata Jonathan Karl, presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih. "Kami sebelumnya memberi tahu Presiden bahwa retorikanya dapat memicu kekerasan."

Seorang pencipta video viral pro-Trump, MemeWorld, mengatakan klip tersebut dibuat oleh salah satu kontributornya, oleh TheGeekzTeam.

MemeWorld mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu tidak memaklumkan tindakan kekerasan.

"Video Kingsman jelas menyindir dan kekerasan yang digambarkan adalah metaforis," kata pemiliknya, yang menggunakan nama Carpe Donktum.

"Tidak ada orang yang akan percaya bahwa video ini adalah ajakan untuk memberi dukungan kekerasan terhadap media."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Isi Video

Presiden AS Donald Trump berpidato dengan didampingi oleh Ketua DPR Nancy Pelosi (kanan) dan Wapres Mike Pence (krii) di Washington DC (AFP/Doug Mills)
Presiden AS Donald Trump berpidato dengan didampingi oleh Ketua DPR Nancy Pelosi (kanan) dan Wapres Mike Pence (krii) di Washington DC (AFP/Doug Mills)

Kepala Mr Trump ditumpangkan pada tubuh seorang pria yang mengamuk dan melakukan pembunuhan di dalam "Gereja Berita Palsu".

Kepala orang-orang yang dia bunuh telah diganti dengan logo organisasi media, termasuk BBC News, CNN dan Washington Post, dan lawan politik seperti Barack Obama dan Hillary Clinton.

Video tersebut berisikan adegan yang  dari film 2014 Kingsman: The Secret Service, dibintangi oleh Colin Firth.

American Priority juga merasa tidak bertanggung jawab dari video tersebut, dengan mengatakan bahwa video itu "tidak disetujui, dilihat, atau dikenai sanksi" oleh penyelenggara acara.

Video itu, tambah kelompok itu, ditayangkan di "ruang samping" di acara itu dan hanya dibawa ke perhatian para penyelenggara oleh New York Times.

"Saya tidak mengetahui adanya video, saya juga tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap siapa pun," kata Ms Sanders.

Pada hari Senin, Ketua Partai Republik, Ronna McDaniel menulis di akun Twitternya dan mengecam video "mengerikan" tersebut.

Menurut pernyataan CNN, ini bukan kali pertama bagi pihak pro-Trump mengunggah video kekerasan terhadap media melalui video yang menurut mereka menghibur ini. 

Selama kampanye 2016, dan saat menjabat sebagai presiden, Trump telah berulang kali mengecam apa yang disebut "media berita palsu", menggambarkan outlet media sebagai "musuh rakyat".

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump meningkatkan serangannya terhadap rival politiknya dan organisasi media saat penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya meningkat.

Video parodi serupa dibagikan di halaman Twitter Trump pada tahun 2017.

Klip itu adalah versi yang diubah dari penampilan Trump di acara gulat WWE pada 2007, di mana ia "menyerang" pemilik waralaba Vince McMahon. Dalam video itu, sebuah logo CNN muncul di tempat kepala McMahon.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya