Liputan6.com, Canberra - Atmosfer Bumi sifatnya cair. Ini berarti, lapisan udara tersebut memiliki dinamika fluida, seperti sirkulasi, arus, dan gelombang gravitasi. Atmosfer selalu bergerak dan terjadi setiap saat. Namun, pernahkah Anda melihat penampakan gravitasi yang berombak di atmosfer?
Sebuah satelit cuaca menangkap peristiwa alam tersebut yang terjadi di Australia Barat pada minggu lalu.
Baca Juga
Gelombang gravitasi, juga dikenal sebagai gelombang apung, adalah fenomena fisik di mana gelombang dihasilkan dalam medium fluida jenis apa pun, seperti di arus laut di pantai atau riak dalam segelas air.
Advertisement
Kejadian serupa pun terjadi di dalam gas, seperti atmosfer Bumi, dan disebut gelombang gravitasi karena gravitasi adalah kekuatan yang mengembalikan keseimbangan.
Di atmosfer, gelombang ini umumnya diciptakan oleh penghalang aliran udara, seperti pegunungan (di Venus, ini menciptakan gelombang atmosfer yang sangat besar), dan oleh tabrakan antara massa udara dari suhu yang berbeda.
Inilah yang menyebabkan ombak di Australia Barat. "Ada badai besar di barat laut Australia Barat dan rintangan dalam kasus ini adalah udara dingin yang jatuh dari badai dan ke udara yang lebih hangat di dekat permukaan," kata ahli meteorologi Adam Morgan dari Biro Meteorologi Australia kepada ABC, dikutip dari Science Alert, Senin (28/10/2019).
"Perbedaan kepadatan di sana menyebabkan halangan dan kemudian gelombang gravitasi dapat terjadi ketika udara dingin menyebar. Gangguan ini akan terus ada, sampai semuanya menyeimbangkan dirinya sendiri. Itu sebabnya, gelombang tersebut dapat melakukan perjalanan jauh."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dari Citra Satelit Himawari-8
Dalam pencitraan dari satelit cuaca Jepang Himawari-8 pada Senin, 21 Oktober, gelombang gravitasi dapat terlihat bergerak keluar melalui awan, melintasi Samudra Hindia dari Australia barat laut.
Berkat awan dan satelit cuaca inilah kita bisa melihat gelombang gravitasi. Pemandangan yang sangat langka.
Di dalam rongga yang tertinggal di belakang ombak, debu juga dapat menyebar melintasi Samudra Hindia dari padang pasir wilayah Pilbara di Australia Barat, tempat angin yang ditimbulkan oleh badai petir memicu badai debu kolosal.
Advertisement