RI Tolak Tegas Niat AS Melanggengkan Permukiman Israel di Tepi Barat

Pemerintah Indonesia menolak secara tegas pernyataan AS yang menyebut bahwa pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat tidak bertentangan dengan hukum internasional.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 20 Nov 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 09:15 WIB
Gedung Pancasila
Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI (Liputan6.com / Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak secara tegas pernyataan Amerika Serikat yang menyebut bahwa pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat tidak bertentangan dengan hukum internasional.

"Pernyataan (AS) ini jelas-jelas bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait," kata keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa 18 November 2019, dimuat Liputan6.com pada Rabu (19/11/2019).

"Indonesia secara konsisten menentang tindakan Israel membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina," lanjut pernyataan itu.

Pemerintah Indonesia juga menyatakan bahwa pembangunan permukiman ilegal merupakan bentuk de facto aneksasi Israel terhadap Tepi Barat dan menjadi penghalang upaya perdamaian konflik Israel-Palestina berdasar solusi dua negara.

"Indonesia mendesak masyarakat internasional bersatu terus memberikan dukungan bagi perjuangan rakyat Palestina," tutup pernyataan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


AS Tak Lagi Anggap Permukiman Israel di Tepi Barat Ilegal

Bentrok Pengunjuk Rasa Palestina dengan Pasukan Israel di Ramallah
Pasukan penjaga perbatasan Israel bergegas ke lokasi bentrokan saat pengunjuk rasa Palestina berdemonstrasi di Ramallah, Tepi Barat, Kamis (17/10/2019). Pengunjuk rasa menentang pembangunan pos terdepan Israel di dekat desa Palestina, Turmus Ayya, dan pemukiman Israel, Shilo. (Jaafar ASHTIYEH/AFP)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan pada Senin 18 November bahwa Amerika Serikat sedang melunakkan posisinya pada status permukiman Israel di Tepi Barat Palestina yang diduduki.

Ini merupakan ancang-ancang kebijakan terbaru dari pemerintahan Presiden Donald Trump yang memutarbalik konsistensi kebijakan luar negeri AS atas isu tersebut selama puluhan tahun.

Pompeo mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan lagi mematuhi pendapat hukum Departemen Luar Negeri 1978, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (19/11/2019).

Memorandum Hansell dan Posisi AS Atas Permukiman Israel di Tepi Barat

Pendapat hukum 1978 dikenal sebagai Memorandum Hansell. Itu telah menjadi dasar penentangan AS --yang dinarasikan dengan hati-hati-- terhadap pembangunan permukiman selama lebih dari 40 tahun kebijakan luar negerinya.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya