Resmikan Jembatan Kereta Api ke Semenanjung Crimea, Rusia Dikecam

Vladimir Putin, yang didampingi para pejabat lokal mengucapkan terima kasih kepada para pekerja yang ikut membangun proyek jembatan KA ke Semenanjung Krimea dalam upacara yang disiarkan televisi Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2019, 11:40 WIB
Diterbitkan 24 Des 2019, 11:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (AP/Alexei Nikolsky)
Presiden Rusia Vladimir Putin (AP/Alexei Nikolsky)

Liputan6.com, Moskow - Sah, dibuka pada Senin 23 Desember 2019, sebuah jembatan kereta api penghubung daratan Rusia dan semenanjung Crimea yang diduduki Rusia. Presiden Vladimir Putin yang melakukan peresmiannya.

Mengutip VOA Indonesia, Selasa (24/12/2019), Ukraina, Amerika dan Uni Eropa mengecam pembangunan jembatan itu. Menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Ukraina. Sejumlah negara Barat mengenakan sanksi-sanksi atas perusahaan yang ikut membangun jembatan sepanjang 19 kilometer itu.

Putin, yang didampingi para pejabat lokal mengucapkan terima kasih kepada para pekerja yang ikut membangun proyek itu dalam upacara yang disiarkan langsung oleh televisi resmi Rusia.

Bulan lalu, perusahaan kereta api Grand Service Express mengumumkan, kereta api pertama akan berangkat dari St. Petersburg ke Sebastopol tanggal 23 Desember. Trn dan akan menempuh perjalanan sepanjang 2.000 kilometer lebih dalam waktu 33 jam.

Pembangunan jembatan itu memakan biaya 3,7 miliar dolar, dan merupakan jembatan terpanjang di Eropa.

Putin Resmikan Jembatan Kontroversial Rusia-Crimea

Vladimir Putin mengendarai truk dalam peresmian jembatan kontroversial yang menghubungkan Rusia selatan dengan semenanjung Crimea. (AP)
Vladimir Putin mengendarai truk dalam peresmian jembatan kontroversial yang menghubungkan Rusia selatan dengan semenanjung Crimea. (AP)

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin juga pernah meresmikan jembatan kontroversial sepanjang 12 mil (setara 19,3 kilometer), yang menghubungkan Rusia selatan dengan Semenanjung Crimea pada Senin 15 Mei 2018.

Seperti dikutip dari USA Today, Rabu 16 Juni 2018, jembatan kontroversial itu menghubungkan wilayah Krasnodar selatan, Rusia dengan Kota Kerch di Krimea. Membentang di atas hamparan air antara Laut Hitam dan Laut Azov.

Proyek ini menelan biaya 228 miliar rubel atau sekitar Rp 51,7 triliun dan akan menjadi jembatan terpanjang di Eropa, mengalahkan predikat yang sebelumnya dipegang oleh Jembatan Vasco da Gama di Lisabon, Portugal.

Jembatan itu diperkirakan akan sepenuhnya rampung pada akhir 2018, tetapi selesai enam bulan lebih cepat dari jadwal dan akan dibuka untuk lalu lintas umum pada 16 Mei. Demikian menurut pernyataan Kremlin.

Ukraina mengkritik proyek tersebut, mengatakan pembangunan jembatan kontroversial itu merusak lingkungan. Selain itu, sarana penghubung tersebut bisa membuat kapal yang lebih besar tak dapat melewati pelabuhannya di Laut Azov.

Dikutip dari CBC.Ca, dalam peresmian jembatan itu Putin mengendarai dump truck KAMAZ buatan Rusia bersama konvoi kendaraan yang melintasi jembatan di atas Selat Kerch.

Beberapa orang Rusia menyebut fasilitas itu dengan Putin's Bridge atau jembatan Putin, yang dirancang untuk menghubungkan Crimea ke jaringan transportasi Rusia.

Pada upacara peresmian yang disiarkan langsung di televisi setempat, Putin terlihat mengenakan celana jins biru, disambut oleh para pekerja yang bersorak-sorai di sisi Krimea.

"Akhirnya, berkat bakatmu, proyek ini, keajaiban ini, telah terjadi," kata Putin kepada para pekerja.

Sementara di Kiev, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengecam tindakan Presiden Rusia itu.

"Konstruksi ilegal jembatan Kerch adalah bukti terbaru dari Kremlin yang mengabaikan hukum internasional," kata Poroshenko.

"Ini jelas sangat sinis, pembukaannya terjadi pada malam peringatan deportasi orang-orang Krimea-Tatar oleh rezim Stalin," jelas Poroshenko.

Selengkapnya di tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya