Kebakaran Hutan, 260 Ribu Orang Ikut Petisi Batalkan Pesta Kembang Api Sydney

Ratusan ribu orang mengisi petisi untuk membatalkan pesta kembang api.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Des 2019, 07:07 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 07:07 WIB
Petasan, Kembang Api dan Mercon
Ilustrasi Foto Petasan (iStockphoto)

Liputan6.com, Sydney - Pesta kembang api di kota Sydney, Australia, mendapat penentangan karena sedang terjadi bencana kebakaran hutan di wilayah tersebut. Sebanyak 260 ribu orang menandatangani petisi agar pesta kembang api dibatalkan.

Dilaporkan AFP, Minggu (29/12/2019), petisi di change.org menuntut agar anggaran pesta kembang api tahun ini lebih baik dialihkan ke pihak-pihak yang membutuhkan. Di antaranya kepada pemadam yang melawan kebakaran hutan dan peternak yang mengalami kekeringan.

"Semua negara bagian seharusnya menolak kembang api. Hal ini bisa saja membuat trauma beberapa orang sebab sudah banyak asap di udara," tulis petisi itu.

Anggaran pesta kembang api di Sydney tercatat sebesar 6,5 juta dolar Australia (Rp 63,3 miliar). Jumlah itu naik dari tahun lalu sebesar 5,8 juta dolar (Rp 56,4 miliar).

Sejak November kemarin, kabut asap akibat kebakaran hutan telah mengganggu Sydney. Media lokal menyebut kebakaran ini sebagai bushfire (kebakasan semak).

ScienceAlert melaporkan kebakaran yang terjadi di Australia membuat kualitas udara 12 kali lebih buruk dari level hazardous.

Namun demikian, pemerintah kota Sydney berkata akan terus melanjutkan pesta kembang api. Alasannya, pembatalan tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat dan anggarannya bisa mubazir.

"Kami telah memulai persiapan dan perencanaan selebrasi tahun baru sejak 15 bulan lalu. Ini artinya mayoritas anggaran yang digunakan untuk keselamatan warga dan tindakan kebersihan sudah digunakan," ujar juru bicara kota Sydney.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Merugikan Bisnis

Kabut Asap Pekat Selimuti Sydney
Kabut asap pekat menyelimuti Opera House di Sydney, Australia, Selasa (10/12/2019). Kondisi udara Sydney semakin buruk akibat kabut asap pekat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan. (AP Photo/Rick Rycroft)

Argumen lain yang dipakai pemerintah Sydney adalah pembatalan pesta kembang api bisa merugikan dunia bisnis. Rencana liburan masyarakat turut menjadi perhitungan.

"Membatalkan acara ini akan secara serius merugikan bisnis-bisnis Sydney. Hal itu juga bisa merugikan rencana puluhan ribu orang di seantero negeri dan luar negeri yang telah memesan penerbangan, hotel, dan restoran untuk malam tahun baru," ujar jubir kota Sydney.

Dewan kota Sydney menambahkan telah mendonasi 620 ribu dolar Australia untuk melawan kebarakan hutan dan kekeringan. Mereka juga sudah mempromosikan pendanaan bencana Palang Marah dalam tayangan kembang api di TV.

Menjelang pesta tahun baru, gelomban gpanas diperkirakan akan menyapu New South Wales. Berbeda dari belahan bumi utara, musim panas di Australia terjadi pada Desember hingga Februari.

Komisioner Pemadam Api Rural New South Wales, Shane Fitzsimmons, berkata tidak ada dampak dari pesta kembang api, tetapi pihaknya siap membatalkan acara jika terlalu riskan.

Acara kembang api di Sydney merupakan daya tarik wisata potensial di tingkat global. Tiap tahunnya, acara itu memberikan keuntungan 130 juta dolar Australia (Rp 1,2 triliun) bagi ekonomi Negeri Kangguru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya