Kelelawar hingga Unta, Ini 5 Hewan yang Pernah Tularkan Penyakit

Wabah virus Corona Wuhan disebut ditularkan oleh kelelawar. Inilah daftar hewan yang juga pernah menularkan penyakit.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Jan 2020, 19:09 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 19:09 WIB
Ilustrasi Unta (iStock)
Ilustrasi Unta (iStock)

Liputan6.com, Wuhan - Virus Corona Wuhan disebut berasal dari kelelawar. Ketika wabah SARS menyebar di awal 2000-an, kelelawar juga menjadi penyebabnya. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (28/1/2020, peneliti menduga virus yang menyebabkan gangguan pernafasan hingga pneumonia ini berasal dari ular yang memakan kelelawar liar. Daging ular adalah salah satu dagangan pasar hewan di Kota Wuhan, China, jantung penyebaran wabah ini.

Proses rantai makanan serupa terjadi saat SARS merebak. Luwak (cat civet) menyantap buah yang terkontaminasi kelelawar, kemudian masyarakat di Guandong menyantap luwak. Alhasil, SARS mewabah selama berbulan-bulan. 

Banyak virus berbahaya yang menyebar dari hewan, istilah yang digunakan dunia medis adalah penyakit zoonosis. Kemunculan penyakit itu tak hanya di China, tetapi pernah terjadi juga di Arab Saudi dan Afrika.

 Tak hanya kelelawar, berikut hewan-hewan yang menyebar penyakit berbahaya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Kelelawar

Ilustrasi kelelawar (iStock)
Ilustrasi kelelawar (iStock)

Kelelawar juga dapat menyebar virus ebola. 

Penyakit ini diyakini bermula dari kontak antara manusia dan kelelawar buah, hewan yang membawa Virus Ebola. Mamalia lain seperti simpanse, gorila dan babun juga diteliti membawa Ebola. Ini diduga karena mereka memakan sisa buah yang dimakan kelelawar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut gejala yang dialami pasien terinfeksi ebola: mulai dari demam hingga otot ngilu. Semakin parah, ebola membuat penderitanya muntah-muntah, diare, melemahnya fungsi hati, serta pendarahan.

Infeksi ebola antar manusia menyebar lewat kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh (urin, ludah, keringat, kotoran, muntah, air susu, sperma) orang yang terinfeksi.

Wabah ebola di Afrika Barat yang terjadi periode 2013 hingga 2016 adalah wabah ebola terparah dalam sejarah. Peluang kematian pasien terinfeksi mencapai 59 persen. Total korban meninggal dunia saat itu melebihi 11.000 orang.

 

2. Unta

Ilustrasi unta.
Ilustrasi unta. (iStockphoto)

MERS yang merupakan kependekan dari Middle East Respiratory Syndrome adalah penyakit yang disebabkan salah satu jenis Virus Corona, MERS-CoV.

Gejala sindrom pernafasan ini di antaranya demam, batuk-batuk dan sesak nafas. Sejumlah pasien juga mengalami diare, muntah-muntah bahkan pneumonia dan gagal ginjal. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut MERS berasal dari unta di Arab Saudi, Mesir, Oman dan Qatar. WHO pun menyarankan warga di Timur Tengah hanya memakan daging unta yang dimasak matang serta melarang warga meminum kencing unta, yang kerap dianggap sebagai obat.

Meskipun MERS-CoV juga menyebar antar manusia, tetapi penularan tidak mudah. Penularan antar manusia, menurut WHO hanya terjadi antara anggota keluarga, pasien ke dokter dan para pekerja rumah sakit.

Wabah MERS di Timur Tengah pada 2012 adalah yang terbesar. Infeksi dilaporkan terjadi hingga ke 24 negara. Jumlah korban tewas mencapai 525 orang, dengan 86 persennya berada di Arab Saudi. Hingga saat ini total korban mencapai 858 jiwa.

3. Sapi

Sapi
Ilustrasi sapi (iStockPhoto)

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.

Infeksi sifilis dapat dibagi dalam tiga fase dengan berbagai gejala, mulai luka di daerah infeksi (alat kelamin, anus, buah zakar atau mulut), bentol-bentol dan demam, hingga terganggunya berbagai organ tubuh seperti jantung hingga otak. 

Infeksi bisa menular karena kontak langsung dengan luka sifilis.

Salah satu wakil presiden di organisasi alam liar, Wildlife Trust mengungkapkan bahwa sifilis bermula dari hewan. "Menginfeksi manusia dari sapi atau domba, beratus-ratus tahun lalu."

CDC mengungkapkan sifilis dapat dideteksi dengan tes darah. Sifilis juga bisa disembuhkan menggunakan antibiotik.

4. Babi

Ilustrasi flu babi
Ilustrasi flu babi (Sumber: Istockphoto)

Flu Babi adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus influenza yang menyerang saluran pernafasan babi. Virus ini bisa menginfeksi manusia. 

Infeksi pada manusia juga berujung mutasi yang membuat virus ini bisa berpindah dari manusia ke manusia. Gejalanya serupa dengan flu biasa. Misalnya demam, kekakuan pada sendi, hingga hidung meler. Selain itu flu babi bisa membuat penderitanya muntah-muntah, tidak sadar bahkan meninggal dunia.

Wabah flu babi pada 2009 disebabkan oleh virus tipe H1N1 dan pertama kali dideteksi di Meksiko. Korban tewas akibat wabah ini mencapai lebih 200.000 jiwa di seluruh dunia. 

5. Simpanse

Ilustrasi simpanse (iStock)
Ilustrasi simpanse (iStock)

Simpanse bisa menularkan HIV. 

Virus ini menyerang sistem imun, terutama sel CD4. Sel ini berfungsi membantu sistem imun melawan penyakit. Jika tidak diobati, maka HIV akan terus membunuh sel CD4, membuat tubuh penderitanya gampang terinfeksi berbagai macam penyakit.

Peneliti Nottingham University mengungkapkan HIV berasal dari sejenis simpanse di Afrika Barat. Pemburu memburu hewan ini untuk dimakan. Mereka diduga terinfeksi saat penjagalan.

“Ketika orang memburu simpanse, mereka cenderung memenggalnya di tempat, darah muncrat ke mana-mana. Kalau pemburu ada luka terbuka di tubuh mereka, mereka bisa terinfeksi,” kata Paul Sharp, profesor genetika di Nottingham University. 

Virus yang bisa menginfeksi lewat cairan tubuh: darah, sperma, cairan vagina ini sekarang bisa dicegah dengan metode PrEP (Pre-exposure prophylaxis), yang berbentuk pil minum. Rutin meminum pil setiap hari disebut CDC, efektif cegah HIV hingga 92 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya