Liputan6.com, Wellington- Pemerintah Selandia Baru telah mengumumkan akan menyewakan pesawat charter dari maskapai Air New Zealand untuk mengevakuasi warga negara Selandia Baru dari pusat wabah Virus Corona di China, seperti dikutip dari 1 News, Kamis (30/1/2020).
Menurut pernyataan dari Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, pesawat itu memiliki kapasitas untuk sekitar 300 penumpang, dan akan terbang dari Wuhan (China) ke Selandia Baru.
Para pejabat di Selandia Baru juga akan memproses persyaratan operasional dengan otoritas maskapai Air New Zealand dan pihak berwenang di China.
Advertisement
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa warga negara Selandia Baru di wilayah Hubei yang terdaftar di Safetravel telah diberikan pesan (email) oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan untuk mendaftar bagi mereka yang ingin mengikuti penerbangan, yang harus mendapat persetujuan dari Pemerintah China.
Jumlah kematian akibat Virus Corona dikabarkan telah bertambah menjadi 170 orang hari ini di China, dengan lebih dari 7.000 kasus penularan yang dilaporkan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Semangat Untuk Evakuasi
Menteri Winston Peters juga mengungkapkan antusiasnya dengan mengatakan bahwa ia senang bisa memproses evakuasi tersebut untuk warga negara Selandia Baru.
"Kami senang bisa menawarkan bantuan ini kepada warga negara Selandia Baru dalam situasi yang menantang," kata Winston Peters.
Ia pun juga mengatakan, "Kami menghimbau semua warga negara Selandia Baru di wilayah Hubei untuk mendaftar di Safetravel dan memastikan semua detail mengenai mereka akurat dan terkini". "Ini akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang tingkat permintaan untuk penerbangan ini".
“Selandia Baru akan menawarkan kursi tambahan untuk Pulau Pasifik dan warga Australia sebagai prioritas”, katanya.
“Ini adalah operasi yang rumit karena kami bekerja melalui semua persyaratan yang diperlukan, tetapi kami berupaya agar pesawat berangkat sesegera mungkin”, tambahnya.
Advertisement
Prosedur Keberangkatan
Prosedur untuk penyaringan kesehatan pra-keberangkatan penumpang sedang dikembangkan oleh para pejabat, juga informasi mengenai pengendalian infeksi, hingga isolasi bagi semua penumpang selama dua minggu sejak mereka tiba di Selandia Baru.
Menurut pernyataan itu, mereka yang duduk di pesawat juga akan diminta untuk membayar biaya perjalanan, namun pemerintah dikabarkan akan menanggung sebagian besar biaya penerbangan carter.