Liputan6.com, Athena - Yunani akan melantik seorang presiden wanita pertama dalam sejarah negaranya pada Jumat 13 Maret waktu setempat, di tengah perjuangan menghadapi lebih dari seratus kasus Virus Corona COVID-19.
Ekaterini Sakellaropoulou, seorang hakim senior berusia 63 tahun, akan menjadi kepala negara baru Yunani untuk masa jabatan lima tahun ke depan.
Advertisement
Melansir Channel News Asia, Jumat (13/3/2020), ia akan dilantik di parlemen, meletakkan karangan bunga di Tomb of the Unknown Soldie, monumen militer terkemuka Yunani. Selanjutnya ke istana presiden untuk upacara serah terima dengan Presiden Prokopis Pavlopoulos yang akan meninggalkan jabatannya. Demikian kata pihak parlemen.
Sakellaropoulou dipilih oleh parlemen pada Januari oleh 261 dari 300 anggota parlemen, salah satu mayoritas lintas partai terbesar dalam sejarah Yunani.
Dia telah menetapkan prioritasnya untuk penanggulangan krisis ekonomi, perubahan iklim, dan migrasi massal.
Wanita Pertama
Sakellaropoulou sampai sekarang menjabat sebagai kepala pengadilan administrasi tertinggi Yunani, Dewan Negara.
Anak perempuan dari seorang hakim Mahkamah Agung, Sakellaropoulou menyelesaikan studinya di universitas Sorbonne Paris.
Dia adalah wanita pertama yang memimpin Dewan Negara.
Meskipun presiden secara nominal adalah kepala negara Yunani dan panglima tertinggi, jabatannya sebagian besar seremonial.
Presiden Yunani mengkonfirmasi pemerintah dan hukum, dan secara teknis memiliki kekuatan untuk menyatakan perang tetapi hanya dalam hubungannya dengan pemerintah.
Advertisement