Proses Restorasi Notre Dame Paris Terhambat Karena Virus Corona COVID-19

Presiden Prancis Emmanuel Macron menjanjikan upaya besar untuk memulihkan situs warisan UNESCO dalam waktu lima tahun, tepat sebelum Olimpiade Paris 2024.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Apr 2020, 12:01 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 12:01 WIB
Katedral Notre Dame
Katedral Notre Dame Paris habis dilalap api pada Senin (15/4/2019) waktu setempat. (Fabien Barrau / AFP)

Liputan6.com, Paris - Sebuah crane masih berdiri di dekat katedral Notre Dame Paris, Prancis. Para pekerja tidak terlihat disana. Padahal, pemerintah Prancis telah berjanji untuk memperbaiki situs warisan dunia tersebut.

Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan bagaimana ngerinya Notre Dame yang begitu indah terbakar pada 15 April Tahun lalu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menjanjikan upaya besar untuk memulihkan situs warisan UNESCO dalam waktu lima tahun, tepat sebelum Olimpiade Paris 2024.

Namun, untuk sementara aktivitas pekerja dihentikan. Hal itu tentu beralasan. Masa lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah Prancis untuk memerangi Corona COVID-19 masih berlanjut.

Oleh karenanya terjadi penangguhan dalam perbaikan situs warisan dunia ini, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (14/4/2020).

Pekerjaan telah tertunda selama beberapa minggu. Salah satu upaya dalam memperbaiki Notre Dame adalah dengan dekontaminasi setelah lebih dari 300 ton timah dari atap meleleh si jago merah.

Ratusan ton timah yang meleleh dan terbakar ini menutupi nyaris seluruh situs dengan partikel beracun yang terbukti sulit untuk dihilangkan.

Dan struktur rapuh tetap berisiko meskipun balok kayu besar menopang lengkungan dan atap. Pihak berwenang harus berhenti bekerja beberapa kali selama musim dingin ketika angin melampaui 40 kilometer per jam.

60 hingga 70 pekerja yang biasanya berada di lokasi bahkan belum menghilangkan jaring kusut sisa pekerjaan.

Meskipun pihak internal masih belum menentukan penyebab kebakaran, jaksa mencurigai kabel listrik yang rusak atau akibat puntung rokok.

Simak video berikut ini:

Paling Banyak Dikunjungi

Katedral Notre Dame Direstorasi Usai Kebakaran Hebat
Katedral Notre Dame sedang menjalani restorasi setelah rusak parah akibat kebakaran hebat, Paris, Prancis, Minggu (14/7/2019). Katedral Notre Dame mengalami kebakaran hebat pada 15 April 2019. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)

Prancis adalah salah satu negara yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan dunia. Cukup mengejutkan, monumen yang paling banyak dikunjungi bukanlah Menara Eiffel, melainkan Katredal Notre-Dame.

Lebih dari 13 juta pengunjung melewati gerbang Notre-Dame setiap tahun. Itu berarti, katedral ini menyambut sekitar 35 ribu pengunjung dalam sehari.

Jika Anda ingin menghindari keramaian, maka disarankan untuk mengunjungi Notre-Dame lebih awal. Gerbang akan dibuka pada pukul 07.45 waktu setempat.

Notre-Dame de Paris dibangun di atas Île de la Cité di pusat kota Paris. Cukup sulit membayangkan Île de la Cité tanpa Katedral Notre-Dame.

Bangunan ini berdiri sejak Abad ke-12. Namun, Île de la Cité ada di sana jauh sebelum Katedral. Dulu, pulau itu dianggap sebagai tempat sakral bagi penganut pagan.

Sejak asalnya, Île de la Cité dibagi menjadi dua bagian: bagian barat didedikasikan untuk urusan duniawi.

Di sana ada istana di mana para penguasa dapat tinggal selama kunjungan mereka di Lutetia.

Separuh bagian timur, didedikasikan untuk beribadah dan menjadi lokasi beberapa altar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya