Ilmuwan Temukan Virus Corona COVID-19 di Air Mani, Tertular Saat Berhubungan Seks?

Sebuah studi China menemukan adanya Virus Corona COVID-19 di air mani pria yang positif virus tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Mei 2020, 09:56 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 07:30 WIB
File foto yang diambil pada 10 Maret 2020 menunjukkan seorang anggota staf medis memegang sampel dari pasien yang terinfeksi oleh Virus Corona baru sebelum tes asam nukleat di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan di provinsi Hubei tengah China.
File foto yang diambil pada 10 Maret 2020 menunjukkan seorang anggota staf medis memegang sampel dari pasien yang terinfeksi oleh Virus Corona baru sebelum tes asam nukleat di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan di provinsi Hubei tengah China. (STR / AFP)

Liputan6.com, Washington - Ilmuwan China telah mendeteksi adanya Virus Corona COVID-19 dalam air mani dari pria yang terinfeksi, tetapi penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan apakah virus tersebut dapat ditularkan secara seksual.

Temuan dari studi pasien Virus Corona baru di rumah sakit China diterbitkan pada Kamis 7 Mei dalam jurnal medis JAMA Network Open.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (8/5/2020), para peneliti di Rumah Sakit Kota Shangqiu di Provinsi Henan China melakukan penelitian untuk menentukan apakah virus itu ada dalam air mani.

Mereka menguji air mani 38 pasien positif Virus Corona jenis baru berusia 15 hingga 50-an.

Bahan genetik dari virus ditemukan dalam air mani dari enam pasien, empat di antaranya berada pada tahap infeksi akut dan dua di antaranya pulih.

COVID-19 menyebar melalui droplets (cairan dari saluran pernapasan) atau kontak, sejauh ini virus juga telah terdeteksi dalam feses, saliva, dan urine.

Belum Dikonfirmasi Dapat Menular Saat Berhubungan Seks

Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Para peneliti mencatat bahwa penelitian ini "dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil" dan penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan apakah virus dapat ditularkan secara seksual.

"Jika dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam penelitian di masa depan, penularan seksual mungkin menjadi bagian penting dari pencegahan penularan," kata penelitian itu.

"Pantang atau penggunaan kondom dapat dianggap sebagai sarana pencegahan untuk pasien ini," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya