Liputan6.com, Jakarta- Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran, Mohammad Eslami, mengatakan, pihaknya akan mengirim kotak hitam atau blackbox pesawat komersial Ukraina yang jatuh di negara itu kembali ke Ukraina, menurut kantor berita Tasnim.
Menewaskan 176 orang, penerbangan Ukraine International Airlines ditembak jatuh pada 8 Januari 2020 oleh rudal darat-ke-udara Iran, dalam apa yang disebut Teheran sebagai "kesalahan bencana" pada saat ketegangan yang meningkat dengan AS.
Menurut Mohammad Eslami, Ukraina awalnya tidak memiliki kemampuan teknis untuk membaca kotak-kotak tersebut tetapi sekarang mereka mengatakan memiliki kemampuan itu.
Advertisement
Selain itu, Mohammad Eslami juga mengatakan bahwa "orang-orang Amerika" mungkin memberi Ukraina perangkat lunak dan dokumen yang diperlukan untuk membaca kotak hitam pesawat 737-800 yang dibuat Boeing Co. yang berbasis di AS.
Pembacaan kotak-kotak tersebut akan dilakukan berkoordinasi dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) PBB.
"Koordinasi yang diperlukan adalah dengan cara ini bahwa pembacaan kotak hitam dilakukan di negara Ukraina di hadapan perwakilan ICAO. Dan jika kondisinya tidak tersedia maka pada saat itu pembacaan akan dilakukan bersama di Prancis," ungkap Mohammad Eslami seperti dikutip dari CGTN, Jumat (19/6/2020).Â
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Penyelidikan Tertunda Karena Virus Corona
Nasib suara kokpit dan data "kotak hitam" perekam telah menjadi subyek kebuntuan internasional yang dikalahkan oleh krisis Virus Corona COVID-19.Â
Krisis yang disebabkan wabah virus tersebut adalah yang Iran katakan juga berkontribusi terhadap keterlambatan penyelidikan oleh Badan Investigasi Kecelakaan Udara Iran.
Pada pekan lalu, utusan Iran untuk ICAO mengatakan bahwa BEA, badan kecelakaan udara Prancis, telah diminta oleh penyidik ​​Iran untuk membaca kotak hitam jika BEA dapat mengakomodasi itu.
Sementara itu, seorang juru bicara BEA juga mengatakan telah bertukar pesan dengan Iran yang menawarkan dukungan teknis dan membahas logistik karena krisis Virus Corona, tetapi menambahkan bahwa negara tersebut belum menyampaikan keputusan resmi tentang cara membaca kotak hitam.Â
Advertisement