Kelompok HAM di India Protes Insiden Banjir yang Sebabkan 9 Badak Tenggelam

Tak hanya korban tewas, otoritas setempat juga menyebutkan bahwa ada sembilan ekor badak langka yang tenggelam akibat banjir di India.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Jul 2020, 09:03 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 09:03 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat dan banjir di negara bagian Assam di India telah menewaskan sedikitnya 84 orang, kata pihak berwenang, Senin (20 Juli). Kelompok HAM di India memprotes pemerintah yang mereka tuduh telah lalai sehingga menyebabkan permasalahan.

Tak hanya korban tewas, otoritas setempat juga menyebutkan bahwa ada sembilan ekor badak langka yang tenggelam akibat banjir tersebut, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (21/7/2020).

Tim penyelamat menghadapi tantangan ganda yaitu meningkatnya banjir di tengah Virus Corona COVID-19, banyak pula dari mereka yang harus berkerumunan di tempat penampungan.

"Sulit untuk menjalankan imbauan menjaga jarak sosial di tengah situasi ini," kata Sanghamitra Sanyal, anggota pasukan manajemen banjir negara bagian timur India.

"Kami mendesak orang untuk menutup bagian mulut dan hidung mereka dengan selembar kain bersih."

Sebelumnya, pejabat memperingatkan bahwa ketinggian air di sungai Brahmaputra akan naik 11 cm. Dua minggu setelah itu meluap dan membanjiri lebih dari 2.500 desa.

Assam, India yang terkenal dengan perkebunan tehnya, dilanda banjir setiap musim hujan meskipun ada upaya pengendalian banjir.

Simak video pilihan berikut:

Tuduhan Terhadap Pemerintah

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Kelompok-kelompok HAM menuduh pejabat korup menyedot dana yang dimaksudkan untuk proyek-proyek banjir, mengakibatkan pembangunan tanggul yang buruk yang sering terjadi.

Banjir juga menggenangi Taman Nasional Kaziranga, rumah bagi konsentrasi badak bercula satu terbesar di dunia, dengan perkiraan 2.500 dari total populasi sekitar 3.000 ekor.

"Sembilan badak telah tenggelam dan lebih dari 100 hewan lainnya telah terbunuh," kata Atul Bora, menteri pertanian Assam yang merupakan anggota parlemen negara bagian Kaziranga, India.

Dengan genangan air di taman nasional setinggi pinggang, badak, gajah, dan rusa terpaksa mencari perlindungan di jalan dan di pemukiman manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya