Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia secara simbolis menerima ventilator dari Amerika Serikat. Penyerahan ini dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Charge d'Affaires Kedubes ASÂ Heather Variava.Â
Pada sambutannya, Variava berkata, ventilator ini adalah pemberian dari rakyat AS kepada Indonesia. Ventilator yang tiba pada tahap pertama ini berjumlah 100 unit.Â
Advertisement
Baca Juga
"100 ventilator yang kami kirimkan hari ini akan memberikan Indonesia fleksibilitas yang lebih besar dalam merawat pasien-pasien COVID-19," ujar Heather Variava, Selasa (28/7/2020).Â
Ventilator ini dikirim oleh USAID dan dibuat Vyaire Medical asal Chicago. Bulan depan, kiriman ventilator dari AS akan bertambah hingga 1.000.
Menlu Retno mengatakan, pengiriman ventilator ini merupakan hasil dari percakapan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Donald Trump pada April lalu. Â
"Ini adalah follow-up dari percakapan telepon antara Presiden Jokowi dan Presiden Trump pada 24 April 2020," ujar Menlu Retno.
Pada April lalu, Presiden Trump sempat mengirimkan tweet bahwa Indonesia butuh ventilator. Presiden Trump berkata Jokowi merupakan sahabatnya.
Menlu Retno juga berkata bahwa bantuan ventilator ini merupakan bukti pentingnya kerja sama internasional dalam melawan Virus Corona COVID-19. Â
"Tidak ada negara yang bisa melawan virus ini sendirian," kata Menlu Retno.
USAID telah mengirimkan ventilator AS ke berbagai negara. Awal bulan ini, Pakistan juga telah menerima bantuan serupa.Â
Menlu Retno pun berharap kerja sama strategis Indonesia dan AS terus berlanjut usai pandemi. Kolaborasi yang diharapkan adalah pencegahan pandemi di masa depan dan investasi, seperti di sektor farmasi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus Corona di Indonesia Tembus 100 Ribu
 Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus virus corona yang mencapai 100 ribu menandakan bahwa Indonesia masih dalam kondisi krisis. Menurut dia, dengan kondisi ini seharusnya masyarakat menjadi semakin waspada.
"Hari ini kasus mencapai 100.303, hari ini adalah Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti yaitu 100 ribu dan ini mengingatkan semua pihak Indonesia masih dalam kondisi krisis," kata Wiku dalam video conference dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin kemarin.Â
Dia menyampaikan saat ini Indonesia berada di urutan 142 dari 215 negara dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak. Sementara di Asia, Indonesia berada di urutan ke-28 dari 49 negara.
"Kondisi ini tidak serta merta mengatakan Indonesia aman, tapi masih dalam krisis dan kita tidak boleh lengah dalam menghadapi kondisi Covid-19 ini," jelas Wiku.
Untuk itu, dia meminta agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan Covid-19 mulai dari, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, dan tak berkerumun. Wiku meyakini apabila masyarakat mematuhi protokol kesehatan, maka dapat menekan penyebaran virus corona.
"Indonesia masih krisis terhadap Covid-19. Kita perlu waspada, saling mengingatkan agar semua menerapkan protokol kesehatan, agar kasus tadi bisa ditekan dan proses kesembuhan bisa ditingkatkan. Kondisi lebih baik dan bisa jalankan kegiatan sosial ekonomi," tutur Wiku.
Advertisement