WHO Jelaskan Faktor Penyebab Kasus Corona COVID-19 di Eropa Nyaris Tembus 3,7 Juta

Berikut adalah penjelasan WHO soal beberapa faktor kasus Virus Corona COVID-19 di Eropa hampir menembus 3,7 juta.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Agu 2020, 16:23 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 16:06 WIB
Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (oranye) muncul dari permukaan sel (hijau) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Jakarta- Sejak awal pandemi, hampir 3,7 juta kasus infeksi Virus Corona COVID-19 telah tercatat di Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menanggapi hal itu, badan kesehatan tersebut menjelaskan adanya beberapa faktor yang saling berkaitan dan berpengaruh. 

Dikutip dari AFP, Kamis (14/8/2020), WHO Eropa menjelaskan, bahwa kombinasi dari pelonggaran pembatasan, aturan yang kurang ketat di musim panas dan peningkatan pengujian menjelaskan meningkatnya jumlah kasus Virus Corona COVID-19 yang muncul di seluruh Eropa.

Akan tetapi, jumlah kematian karena virus itu tidak mengikuti kecepatan kenaikan kasus di negara-negara di seluruh Eropa.

Ahli epidemiologi yang memimpin Tim Patogen Ancaman Tinggi di Kantor Regional WHO untuk Eropa, Richard Peabody, menegaskan bahwa "tidak ada saran dari perubahan keseluruhan dalam tingkat keparahan (virus)."

Sebaliknya, penyebaran penyakit di antara orang-orang muda, yang umumnya tidak mengalami gejala yang paling parah dan menderita tingkat kematian yang lebih rendah dapat menjelaskan tingkat kematian yang lebih rendah sebagian.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Memperhatikan Pelajaran dari Awal Pandemi

Paris Wajibkan Pemakaian Masker di Tempat Keramaian Terbuka
Turis mengunjungi distrik Montmartre di Paris pada Senin (10/8/2020). Pemerintah Kota Paris mengumumkan masker wajib dipakai di area luar ruangan yang ramai di ibu kota Prancis itu mulai Senin (10/8) untuk mengendalikan peningkatan tingkat infeksi virus corona. (AP Photo/Michel Euler)

Kekhawatiran WHO kini adalah bila orang-orang akan menjadi lebih lalai tentang langkah-langkah dan rekomendasi yang bertujuan untuk mengekang penyebaran.

Peabody menerangkan, "Pesan utamanya adalah jika Anda mengambil risiko dari virus, maka virus itu akan kembali."

Selanjutnya, Peabody juga meminta pemerintah Eropa untuk memperhatikan pelajaran yang didapat di bulan-bulan pertama pandemi.

"Triknya adalah dengan cepat mengidentifikasi kasus baru, klaster baru, untuk mencoba mencegah penyebaran amplifikasi lebih lanjut," jelas Peabody.

Menurut WHO, 218.383 kematian akibat Virus Corona COVID-19 telah tercatat di Eropa.

Sementara di seluruh dunia, lebih dari 20 juta kasus infeksi yang dikonfirmasi telah dilaporkan. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya