Demi PUBG, Remaja di India Kuras Tabungan Pensiun Kakeknya Hingga Rp 46,8 Juta

Seorang remaja 15 tahun yang kecanduan PUBG (Player Unknown’s Battleground), dilaporkan telah menguras rekening pensiun sang kakek untuk melakukan pembelian di akun PUBG miliknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2020, 21:00 WIB
PUBG
PUBG Mobile resmi sambangi iOS dan Android di dunia. Liputan6.com/ Yuslianson

Liputan6.com, New Delhi - Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang kecanduan PUBG (Player Unknown’s Battleground), dilaporkan telah menguras rekening pensiunan sang kakek sebesar 2,3 lakh (Rp 46,8 juta).

Melansir timesofindia, Kamis (10/9/2020), ia menggunakan uang tersebut untuk melakukan pembelian di akun PUBG nya.

Masalah ini terungkap setelah sang kakek menerima pesan di ponselnya, perihal pemberitahuan jumlah debitnya sebesar Rs 2.500 (Rp 508.000). Dia pun segera pergi ke bank untuk memastikan hal tersebut. Namun dia diberitahu bahwa rekeningnya telah melakukan transfer sebesar 2.3 lakh (Rp 46,8 juta).

Sang kakek pun menanyakan hal itu terlebih dahulu kepada cucunya, namun remaja penggemar PUBG itu mengarang cerita tentang rekening bank yang diretas.

Si kakek pun langsung mendatangi polisi dan mengatakan dirinya tak pernah melakukan transaksi apapun, dan juga tidak menerima one-time password (OTP), sebuah kode yang biasanya diterima lewat email juga SMS.

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa uang telah ditransfer ke akun Paytm atas nama Pankaj Kumar, menggunakan kartu debit dalam jangka waktu dua bulan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ulah Cucunya Sendiri

PUBG Mobile
PUBG Mobile (Dok.PUBG Mobile/Tencent Games)

Polisi langsung segera melacak keberadaan Pankaj Kumar yang berusia 23 tahun dan menangkapnya.

Setelah diinterogasi, Kumar mengatakan bahwa itu perbuatan salah satu temannya yang meminjam id dan kata sandi akun Paytm-nya untuk melakukan pembayaran PUBG via Google Play. Ternyata temannya yang masih remaja itu merupakan cucu si kakek.

Remaja 15 tahun itu kemudian mengakui dirinya memang menggunakan uang itu untuk membeli poin yang diperlukan untuk membeli senjata, skin, dan naik level dalam gim. Dia juga mengatakan biasa menghapus pesan OTP dari ponsel kakeknya untuk menghindari kecurigaan peretasan rekening bank.

Namun sialnya, setelah ia membeli skin dan menaikkan levelnya, akunnya tersebut langsung diretas sehingga dia tidak dapat menggunakannya untuk peningkatan. Ia juga panik saat menyadari aksinya mencuri uang kakek ketahuan, sehingga mengarang cerita soal peretasan akun bank.

Polisi kemudian menasihati remaja itu dan memberi tahu orang tuanya tentang perbuatan tersebut.

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya