Liputan6.com, New Delhi - India menjadi salah satu negara yang ikut serta dalam pembuatan vaksin untuk Virus Corona COVID-19. Produsen Bharat Biotech, yang tengah mengembangkan Covaxin, mengatakan bahwa uji coba pada hewan terbukti berhasil.
"Kesimpulannya, kandidat vaksin itu terbukti menghasilkan respons imun yang kuat. Dengan demikian, mencegah infeksi dan penyakit pada primata tersebut setelah tingkat keterpaparan tinggi terhadap virus SARS-CoV-2 hidup," sebut pihak perusahaan farmasi yang berbasis di Telangana itu seperti dikutip dari Xinhua, Senin (14/9/2020).
Perusahaan itu melalui akun media sosialnya mengungkapkan kebanggaan mereka mengumumkan hasil penelitian Covaxin pada hewan.
Advertisement
"Hasil ini menunjukkan keefektifan perlindungannya dalam model tantangan virus hidup," tulis perusahaan tersebut di Twitter.
Menurut Bharat Biotech, mereka telah menguji kandidat vaksin pada empat kelompok yang terdiri dari 20 ekor monyet rhesus. Primata itu diberi "dua dosis terapi vaksinasi dari vaksin SARS-CoV-2 yang dinonaktifkan."
"Satu kelompok diberi plasebo, sementara tiga kelompok lainnya diimunisasi dengan tiga kandidat vaksin yang berbeda pada 0 dan 14 hari. Semua monyet tersebut mengalami tantangan virus 14 hari setelah dosis kedua," ujar perusahaan pembuat vaksin itu.
"Hasil penelitian menunjukkan keefektifan perlindungannya, meningkatkan IgG (Immunoglobulin G) spesifik SARS-CoV-2 dan antibodi penetralisir," papar Bharat Biotech, menambahkan bahwa hal itu mengurangi replikasi virus di rongga hidung, tenggorokan, dan jaringan paru-paru monyet.
Perusahaan tersebut lebih lanjut mengatakan tidak ada tanda-tanda pneumonia yang diamati dengan pemeriksaan histopatologi pada kelompok yang divaksinasi, tidak seperti kelompok yang diberi plasebo.
"Efek samping tidak terlihat pada hewan yang diimunisasi dengan dua dosis terapi vaksinasi," papar Bharat Biotech lebih lanjut.
Saksikan Juga Video Ini:
Salah Satu Kandidat Vaksin COVID-19
Covaxin merupakan salah satu kandidat dalam upaya pencarian vaksin COVID-19.
Uji coba Covaxin pada manusia dimulai pada pertengahan Juli. Pada pekan pertama September, perusahaan tersebut mendapat izin dari badan regulator obat-obatan untuk melanjutkan pengujian Covaxin pada manusia ke tahap kedua.
India menjadi negara kedua di dunia yang paling terdampak parah pandemi COVID-19.
Pada Sabtu 12Â September, jumlah kasus COVID-19 di negara tersebut telah mencapai 4.659.984, termasuk 77.472 kematian. Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 97.570 kasus baru COVID-19 dan 1.201 kematian akibat penyakit tersebut dilaporkan di negara itu.
Advertisement