Muhyiddin Yassin Beberkan Fakta Klaim Anwar Ibrahim Bakal Jadi PM Malaysia Tidak Benar

PM Malaysia Muhyiddin Yassin meragukan klaim Anwar Ibrahim yang menyatakan telah memperoleh mayoritas dukungan parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Sep 2020, 18:55 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 18:55 WIB
Muhyiddin Yassin (John Shen Lee / AP PHOTO)
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin (John Shen Lee / AP PHOTO)

Liputan6.com, Kuala Lumpur- Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mempertanyakan klaim pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim yang menyatakan telah memperoleh mayoritas dukungan parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.  

Dilansir Channel News Asia, Jumat (25/9/2020), PM Muhyiddin mengatakan, presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu belum memberikan perincian terkait jumlah Anggota Parlemen (MP) yang diyakini mendukungnya.

"Dia membuat pernyataan dan ketika ditanya tentang angka pendukungnya dan siapa yang telah memberikan dukungan SD (statutory declaration), dia hanya mengatakan menunggu jawaban," kata PM Malaysia tersebut.

"Tetapi sampai hari ini saya sendiri juga belum tahu (angkanya). Klaimnya mungkin benar atau mungkin juga tidak," terang Muhyiddin dalam rapat umum Perikatan Nasional (PN).

PM Muhyiddin menjelaskan, semua anggota parlemen dari Gabungan Parti Sarawak (GPS) telah mengonfirmasi dukungan mereka untuk pemerintahnya dan membantah mendukung Anwar Ibrahim.

Saksikan Video Berikut Ini:


Beberkan Fakta

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Mohd Rasfan / AFP)
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Mohd Rasfan / AFP)

Selain itu, Muhyiddin juga mengatakan bahwa United Malays National Organisation (UMNO) yang dikatakan mendukung Anwar juga membantah mendukungnya. 

"Beberapa hari setelah pengumuman (oleh Anwar), banyak pernyataan bantahan yang dikeluarkan oleh anggota parlemen UMNO. Mereka tidak ada dalam daftar," kata Muhyiddin. 

Muhyiddin menyebutkan, "Dengan bantahan dari mereka, saya menjadi lebih meragukan (klaimnya). Mungkin itu hanya pernyataan politik."

Tak hanya itu, Muhyiddin juga menerangkan bahwa Jaksa Agung Idrus Harun mengatakan kepadanya bahwa ia tetap berposisi sebagai Perdana Menteri Malaysia.

"Mungkin ketika raja diperlihatkan bukti (dukungan), jika memang ada, maka Yang Mulia pasti akan memanggil saya tetapi sampai sekarang saya belum dipanggil," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PN Hamzah Zainudin mengatakan, "Klaim itu tidak didukung bukti, jumlah kursi. Faktanya, para pemimpin kami yang seharusnya ada dalam daftar pendukung Anwar telah membantahnya."

Pada 23 September 2020, Anwar mengumumkan bahwa ia telah mendapatkan dukungan mayoritas "Yang kuat, tangguh, dan meyakinkan" dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan dan menggantikan administrasi yang saat ini dipimpin oleh PM Muhyiddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya