Profil Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim menjadi salah satu politikus asal Malaysia yang cukup terkenal terutama dalam dunia politik.
Pria kelahiran 10 Agustus 1947 dari Penang, Malaysia. Nama Lengkapnya adalah Datuk Seri Anwar bin Ibrahim.
Anwar Ibrahim telah melaksanakan pendidikannya seperti pada 1960 di mana ia pernah belajar di Maktab Melayu Kuala Kangsar. Ia juga belajar di Universitas Malaya pada 1967.
Dalam dunia perguruan tinggi, Anwar bahkan menjabat sebagai Presiden Kesatuan Bahasa Melayu pada 1968. Anwar juga sempat memimpin protes menentang Perang Vietnam serta demonstrasi mengenai masalah sosial dalam negeri mulai dari kemiskinan, korupsi, dan juga nasib kaum marginal.
Anwar Ibrahim adalah politikus Malaysia dan telah berkarier sudah bertahun-tahun dalam dunia tersebut. Ia pernah menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri Malaysia pada 1993-1998.
Di awal kariernya, Anwar juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia pada 1991-1998.
Deretan Jabatan
Berikut di bawah ini adalah beberapa jabatan yang pernah Anwar Ibrahim pimpin dalam karier politiknya:
1. Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (1983)
2. Menteri Pertanian (1984)
3. Menteri Pendidikan (1986-1991)
4. Menteri Keuangan (1991-1998)
5. Wakil Perdana Menteri (1993-1998)
6. Pemimpin Partai Oposisi
7. Pemimpin Justice Party (kadilan) of Malaysia
Tolak Gaji dan Tak Mau Pakai Mobil Baru untuk PM Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menolak penggunaan limusin Mercedes-Benz S600 sebagai mobil dinasnya.
Sebaliknya, dia mengatakan bahwa dia akan menggunakan kendaraan apa pun yang tersedia di Departemen Perdana Menteri untuk tugasnya.
"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa kemarin, saya menolak untuk menggunakan kendaraan Mercedes S600 yang dibeli oleh Departemen Perdana Menteri sebelum saya menjabat," tulisnya dalam postingan Facebook, Minggu (27/11).
"Langkah itu diambil karena saya tidak ingin ada biaya baru yang dibebankan pada saya."
Pada Sabtu malam, dia melontarkan ucapan serupa usai salat di sebuah masjid di Selangor, Malaysia, dikutip dari Channel News Asia, Senin (28/11/2022).
Dia mengatakan, tidak ada mobil dinas baru yang dibeli untuk digunakannya dan tidak ada perabot baru yang tidak perlu yang dibeli oleh kantornya, sebagai bagian dari budaya baru melawan pemborosan dana publik yang harus dilakukan oleh semua pihak.
"Syaratnya tidak ada pembelian baru di kantor perdana menteri," katanya kepada wartawan.
“Ini adalah pesan kepada semua pimpinan departemen untuk mengingat bahwa dalam situasi saat ini kita harus memulai budaya baru. Jangan menggunakan uang pemerintah untuk fasilitas sendiri.”
Anwar sebelumnya mengumumkan bahwa dia tidak akan menerima gaji perdana menterinya, sejalan dengan janji yang dia buat selama kampanye.
Dia juga mengumumkan bahwa ukuran Kabinet akan dikurangi dan dia juga sedang mencari persetujuan dari anggota parlemen yang akan ditunjuk sebagai menteri untuk mengurangi gaji mereka.
Berita Terbaru
Pendidikan Inklusi bagi Pelajar Disabilitas Kini Jadi Salah Satu Prioritas Kemenag RI
Nikaragua di Bawah Bayang-bayang Kekuasaan Mutlak Daniel Ortega dan Istri
Kampanye Akbar Bobby-Surya, Riang Gembira dan Gelorakan Semangat Bersama Bangun Sumut
7 Potret Sarah Vi Pakai Makeup Porcelain, Tebalnya Bak Boneka Jepang
Marak Pencurian, Bagaimana Strategi Fintech Amankan Data Pribadi Pengguna?
Cuaca Hari Ini Minggu 24 November 2024: Langit Pagi Jabodetabek Berawan Tebal
Ekshibisi REGENERASI, Menyelami Upaya Menyembuhkan Bumi Melalui Produksi Fesyen Lokal
Melihat Koleksi di Pasar Klitikan Notoharjo Solo
Skor Kacamata Warnai Hasil Pertandingan AC Milan Melawan Juventus
Gelar Fan-Con di Jakarta, Choi Jin Hyuk Makan Keripik Tempe hingga Durian
Sudah Dikontak Ruben Amorim, Ini Bintang Sporting CP yang Bisa Segera Diangkut Manchester United
VIDEO: Negara G20 Sepakat Akan Pajaki Orang-orang Super Kaya