Korea Utara Gelar Parade Militer Besar-besaran di Tengah Pandemi COVID-19

Korea Utara akan dilaporkan menggelar parade militer bersar-besaran di Pyongyang pada 10 Oktober mendatang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Okt 2020, 15:32 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 15:32 WIB
Bendera Korea Utara (AFP)
Bendera Korea Utara (AFP)

Liputan6.com, Pyongyang- Korea Utara akan memamerkan persenjataan terbaru dan tercanggihnya dalam parade militer besar-besaran di Pyongyang pada 10 Oktober.

Dikutip dari AFP, Kamis (8/10/2020), parade militer itu digelar setelah delapan bulan penutupan perbatasan yang ketat untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

Selain itu, parade militer tersebut akan menandai ulang tahun ke-75 Partai Buruh yang berkuasa. Dalam citra satelit di situs web 38North menunjukkan bahwa iring-iringan itu bisa sangat besar.

"Sangat jelas mereka sedang mempersiapkan (parade) yang besar," kata Vincent Brooks, mantan komandan Pasukan AS Korea (USFK), pada  konferensi Dewan Atlantik.

Dalam parade itu, ribuan tentara akan berbaris melalui Lapangan Kim Il-sung, yang dinamai menurut nama pendiri Korea Utara.

Sementara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, akan mengawasi kelangsungan parade.

Saksikan Video Berikut Ini:

Pesan Kepada Penonton Domestik

Potret Stasiun Kereta Bawah Tanah Kaeson di Korea Utara
Orang-orang berjalan di peron saat tiba di stasiun kereta bawah tanah Kaesong di Pyongyang, Korea Utara (23/11/2019). Stasiun ini memperbaharui tanda-tanda LED yang menunjukkan informasi kereta dan cuaca lokal. (AP Photo/Dita Alangkara)

Selain itu, prosesi kendaraan lapis baja dan sejumlah tank militer akan mengikuti di belakang para tentara, yang berpuncak dengan rudal apa pun yang akan ditampilkan Pyongyang.

Peringatan tahunan tersebut digelar di saat Korea Utara tengah menghadapi pandemi Virus Corona COVID-19 dan badai baru-baru ini.

Parade militer itu juga dianggap bertujuan untuk mengirim pesan kepada penonton domestik bahwa "meskipun kesulitan ekonomi yang mereka hadapi, mereka adalah negara yang kuat secara militer". 

Pada Januari 2020, Pyongyang menutup perbatasannya dengan China dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19. 

Dua pekan lalu, insiden penembakan oleh pasukan Pyongyang terhadap seorang pejabat Korea Selatan di perairannya, yang tampaknya sebagai tindakan pencegahan Virus Corona, sempat menyebabkan kemarahan di Korea Selatan.

Namun insiden tersebut kemudian memicu permintaan maaf yang langka dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya