Liputan6.com, Den Haag - Raja Belanda Willem-Alexander, Ratu Maxima, dan tiga putrinya membatalkan liburan di Yunani karena banjir kritikan dari parlemen dan media sosial. Mereka dikritik karena dianggap tak mengindahkan protokol COVID-19.
Keluarga kerajaan baru tiba di Yunani ketika melihat kritikan di media sosial. Beberapa jam kemudian mereka memutuskan angkat koper.
Advertisement
Baca Juga
"Kami akan mengakhiri liburan kami. Kami telah melihat reaksi-reaksi dan pesan-pesan di media," ujar raja dan ratu Belanda seperti dilansir Dutch News, Senin (19/10/2020).
"Kami tak ingin ada keraguan: ini krusial untuk mengikuti panduan agar Covid-19 terkendali dan membahas tentang liburan kami tidak memberi kontribusi terhadap hal tersebut."
Keluarga kerajaan Belanda memiliki vila di dekat resor Doroufi, lokasinya di daerah Peloponnese, bagian selatan Yunani. Mereka berangkat pada Jumat siang 16 Oktober 2020.
Area tempat liburan itu sebetulnya bukan zona merah dan tak ada pembatasan travel. Namun, anggota parlemen Belanda naik pitam sebab pemerintah meminta agar masyarakat mengurangi travel.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte disebut sudah tahu tentang liburan keluarga kerajaan. Namun, Menteri Kesehatan dan Deputi PM Huge de Jonge tidak mengetahuinya, mereka kaget ketika ditanya oleh wartawan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
PM Rutte Menyesal
Anggota parlemen kesal karena keluarga kerajaan dinilai tidak memberikan teladan yang baik.
"Ini bukanlah contoh yang baik untuk masyarakat Belanda," ujar anggota parlemen dari Partai Buruh, Attje Keuken.
PM Rutte menyesal karena tidak mengambil tindakan meski tahu raja-ratu akan berlibur.
"Ini seharusnya mendorong saya untuk mempertimbangkan lagi niat liburan itu. Saya menanggung tanggung jawab kementerian secara penuh," ucapnya.
Advertisement