Kisah Penyelam Amatir India, Bantu Polisi Selamatkan 100 Nyawa Lebih

Seorang penyelam India ini telah menyelamatkan kurang lebih sekitar 100 nyawa selama hidupnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2020, 18:06 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 17:42 WIB
Kaisersee (0)
Ilustrasi berenang di danau Kaisersee. Berenang tanpa sehelai benangpun bisa mengandung risiko bahaya. Ada bermacam-macam bahaya, misalnya tusukan mata pancing. (Sumber Anne Wall via Augsburger Allgemeine)

Liputan6.com, Hyderabad - Selama bertahun-tahun lamanya, seseorang yang hanya menggunakan nama Shiva ini selalu membantu polisi untuk menemukan jasad di Danau Hussain Sagar di Kota Hyderabad, India Selatan. Suatu hari ia juga pernah menghentikan seseorang yang akan melompat bunuh diri, itu lah pertama kalinya dia menyelamatkan nyawa seseorang.

Shiva mengatakan bahwa dirinya berusia sekitar 10 tahun pada saat itu, dia bertemu dengan sekelompok polisi yang menawarkan sejumlah uang bagi siapa saja yang bisa membawa jenazah dari kolam tersebut. Hal itu dikarenakan polisi di India kekurangan dana dan kurang terlatih, yang mengakibatkan banyak polisi tak mengetahui bagaimana cara berenang.

Mereka juga tidak diberi dana untuk menyewa seorang penyelam profesional. Maka dari itu, tidak jarang mereka mengandalkan pengaturan informal dan berisiko itu.

Pada saat itu Shiva mengajukan diri dan mereka terkejut.

"Mereka awalnya menolak dengan mengatakan bahwa saya masih terlalu muda. Tapi saya menyakinkan mereka," kenang Shiva seperti dikutip dari BBC, (9/11/2020). 

Shiva melakukan perkejaan penuh risiko itu dengan bayaran 40 rupee India, yang kini bernilai sekitar $ 0,54 (Rp Rp 7.614), tetapi pada saat itu nominal tersebut adalah jumlah yang layak.

Pekerjaan itu ia lakukan pada 20 tahun yang lalu, dan kini dirinya sudah berusia 30 tahun dan masih tetap membantu polisi setempat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tinggal di Dekat Danau Hussain Sagar

Ilustrasi Danau di Mumbai
Ilustrasi Danau di Mumbai (Foto: Darshak12Pandya/pixabay.com)

Shiva tinggal bersebelahan dengan Hussain Sagar, sebuah danau buatan besar yang berada di jantung kota.

Danau ini merupakan tempat wisata yang populer dan juga digunakan sebagai festival Ganesha untuk membenamkan berhala dewa Hindu.

Patung-patung yang hancur di bawah air, batang besinya diambil oleh Shiva lalu dijual kepada pendaur ulang. Namun danau tersebut juga merupakan tempat di mana orang datang untuk mati, dan Shiva sering membantu polisi untuk mengeluarkan jenazah tersebut dari air.

Selain itu, terkadang dirinya juga membantu mereka untuk mencari mayat di sungai atau danau lainnya di kota.

Pekerjaanya bukan hanya sekedar menarik tubuh orang mati keluar dari danau, tetapi dia juga sering menyelamatkan orang-orang yang hendak ingin melompat ke air, terkadang setelah atau sesudah kejadian dari insiden melompat itu.

"Saya tidak bisa menghitung berapa banyak jasad yang saya temukan, tetapi saya telah menyelamatkan 144 nyawa," ungkapnya.

Kini dia juga melatih istrinya untuk berenang, agar istrinya dapat membantu mengambil tubuh wanita.

Inspektur B Dhanalakshmi, yang ditempatkan di kantor polisi dekat danau itu mengakui bahwa Shiva telah sangat membantu pekerjaan mereka.

"Saya tidak dapat memastikan berapa banyak orang yang dia selamatkan selama bertahun-tahun, tetapi saya yakin bahwa jumlahnya lebih dari 100," katanya.

Bunuh diri masih menjadi kejahatan di India. Banyak orang yang telah diselamatkan oleh Shiva melarikan diri, bahkan sebelum dirinya memanggil pihak berwajib.

Diawali Membantu Menyelamatkan Orang Terdekatnya

Ilustrasi – pencarian korban tenggelam di laut selatan. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – pencarian korban tenggelam di laut selatan. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)

Shiva mengatakan dirinya tidak pernah mengenal orangtuanya. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di jalanan, singkatnya di panti asuhan. Pada waktu tertentu, dirinya tidak dapat memastikan berapa umurnya pada saat itu, karena dirinya mulai tinggal dengan seorang wanita dan anak-anaknya yang juga tunawisma.

Shiva semakin dekat dengan anak-anak itu dan salah satu putranya yang mengajarinya cara untuk berenang, keterampilan itulah yang mengubah jalan hidupnya.

"Saya telah kehilangan banyak teman selama bertahun-tahun dikarenakan kecanduan, penyakit, kelaparan, kecelakaan," katanya.

Pria yang dianggapnya saudara, Lakshman, secara tidak sengaja tenggelam dan seorang teman dekat lainnya meninggal saat mencoba menyelamatkan.

Shiva berkata, dikarenakan dirinya tidak bisa menyelamatkan mereka, maka dia mencoba menebusnya dengan menyelamatkan orang lain. Menyelamatkan nyawa memeberinya uang tambahan, terkadang orang yang diselamatkannya juga membayar sebagai ungkapan terima kasih.

Liputan pers lokal menjadikannya dia selebritas kecil dan memberinya peran kecil dalam film Telugu, tapi bagi Shiva dirinya tidak menganggap bahwa menyelamatkan nyawa sebagai suatu pekerjaan. Katanya motif orang-orang yang bertindak bunuh diri itu bervariasi, dari tekanan ujian hingga perselingkuhan yang salah, hingga perselisihan keluarga dan kesengsaraan finansial.

Ia mengatakan, terkadang orangtua juga mencoba bunuh diri ketika mereka telah ditinggalkan oleh anak-anak. Shiva baru-baru ini mengatakan bahwa dia melihat seorang pria melompat ke danau, dikarenakan ketakutan atas Virus Corona COVID-19.

Tetap Sigap Menolong Walaupun Sampai Terkena Penyakit

Ilustrasi- - Pencarian korban tenggelam di perairan selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi- - Pencarian korban tenggelam di perairan selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Teman dari pria tersebut kemudian melompat untuk menyelamatkannya dan Shiva juga ikut terjun, namun Shiva hanya dapat menyelamatkan temannya. Dia mengatakan anggota dari keluarga yang meninggal itu bahkan tidak mengambil jenazahnya, dikarenakan takut akan tertularnya Virus Crona COVID19.

"Jadi saya mengkremasinya," kata Shiva.

"Saya menyelamatkan pria lain yang mengatakan bahwa keluarganya mulai mengabaikannya sejak mengira dia itu terkena virus," lanjutnya.

Tetapi pekerjaannya harus dibayar mahal, karena Hussain sagar sangat tercemar dan Shiva menyelam kedalam danau tersebut tanpa perlengkapan yang memadai, seseorang mengatakan kalau dia telah mengembangkan ruam kulit dan penyakit lain, termasuk tifus.

"Tidak ada waktu untuk memasang persneling. Anda harus bereaksi cepat, jika Anda melihat seseorang melompat, Anda harus segera melompat."

Danau tersebut juga berbau busuk selama musim panas dan ular biasanya ditemukan di pantainya, tetapi Shiva tidak berencana untuk pindah dari situ.

"Saya ingin tinggal di sini," ujarnya.

"Hanya jika saya tinggal disini, saya bisa menyelamatkan nyawa. Kepuasan menyelamatkan hidup adalah prioritasnya." Lanjutnya.

Reporter : Romanauli Debora

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya