Liputan6.com, Madison - Tim hukum Donald Trump membayar uang US$ 3 juta (Rp 42 miliar) untuk hitung ulang hasil pemilu di Wisconsin, Amerika. Pasangan Joe Biden-Kamala Harris menang di Wisconsin.
Donald Trump kalah di Wisconsin dengan selisih 20 ribu suara. Awalnya, Trump unggul di Wisconsin, namun situasi berbalik setelah Joe Biden dapat banyak suara dari surat suara via pos.Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan AP News, Kamis (19/11/2020), Donald Trump meminta hitung ulang di daerah Milwaukee dan Dane. Perwakilan Partai Demokrat dan Partai Republik sempat berdebat mengenai prosedur hitung ulang.Â
Pihak Demokrat ingin merujuk pada perubahan cara menghitungan ulang, namun pihak Republik menolak adanya perubahan. Akhirnya, mereka sepakat untuk menyesuaikan cara hitung ulang sesuai protokol COVID-19.Â
CNBC mencatat Joe Biden unggul 180 ribu suara atau 75,5 persen di Milwaukee, sementara di Dane ia unggul 69,9 persen.Â
Komisioner pemilu di Wisconsin, Ann Jacobs, yang merupakan anggota Partai Demokrat, menyebut tudingan kecurangan dari Donald Trump adalah hal yang "absurd" dan "konspirasi paranoid yang tidak jelas".
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Donald Trump Tak Percaya Hasil Suara via Pos
Di Twitter, Presiden Donald Trump menyebut hasil pemilu di Wisconsin mencurigakan karena Joe Biden mendapat 143 ribu suara menjelang pukul 04.00 pagi.Â
Look at this in Wisconsin! A day AFTER the election, Biden receives a dump of 143,379 votes at 3:42AM, when they learned he was losing badly. This is unbelievable! pic.twitter.com/nhiLMmyHBn
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 19, 2020
Pihak Demokrat menyebut tudingan Trump tak berdasar, tetapi mereka yakin kasus untuk akan berakhir di pengadilan.Â
"Kita tak boleh menyuburkan kekonyolan ini," ujar Ann Jacobs.
Hitung ulang di Wisconsin harus selesai pada 1 Desember 2020. Wisconsin memiliki 10 suara elektor.
Jika Trump menang di hitung ulang, maka ia masih kekurangan suara untuk meraih 270 suara elektor, kecuali jika hitung ulang di daerah lain turut memenangkan Trump.
Advertisement
Partai Republik Curiga
Hal lain yang dicurigai Donald Trump adalah pengawas pemilu dari Partai Republik tak diperlakukan dengan adil. Retorika Trump digaungkan oleh anggota Partai Republik.Â
Partai Demokrat mementahkan retorika tersebut karena sudah ada aturan yang berlaku mengenai pengawas.Â
Donald Trump menang di Wisconsin pada 2016 dengan selisih sekitar 23 ribu suara.Â
Negara-negara bagian lain yang digugat oleh Donald Trump adalah Michigan, Pennsylvania, dan Georgia.Â
Infografis Pemilu AS 2020:
Advertisement