Liputan6.com, London - Sejarah mencatat hari ini sebagai momen rilis perdana On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Sebuah karya ilmiah inovatif dari naturalis Inggris Charles Darwin yang diterbitkan di Inggris.
Dalam bukunya, teori Darwin menyatakan bahwa organisme dapat berevolusi secara bertahap melalui proses 'seleksi alam'. Saat itu, organisme dengan variasi genetik yang sesuai di lingkungan mereka akan cenderung dapat memperbanyak keturunan, dari pada oranisme dari spesies yang sama tetapi tidak memiliki variasi. Sehingga hal itu bisa mempengaruhi susunan genetik keseluruhan spesies itu.
Darwin, yang dipengaruhi oleh seorang karya naturalis Prancis Jean-Baptiste de Lamarck dan ekonom Inggris Thomas Malhus, mendapatkan sebagian besar bukti teorinya selama ekspedisi survei lima tahun di atas kapal HMS Beagle pada tahun 1830-an.
Advertisement
Dilansir dari History.com, Darwin mengunjungi berbagai tempat, seperti Kepulauan Galapagos dan Selandia Baru, dan mendapatkan pengetahuan yang mendalam mengenai flora, fauna, dan geologi dari banyak negeri. Informasi ini, bersama dengan studinya mengenai variasi dan kawin silang setelah dirinya kembali ke Inggris, terbukti sangat berharga dalam pengembangan teorinya mengenai evolusi organik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Suatu Hal Yang Baru
Ide evolusi organik sejatinya bukanlah sebuah hal baru. Sebelumnya pernah dikemukakan oleh beberapa orang, di antaranya sang kakek Erasmus Darwin, seorang ilmuwan Inggris terkemuka.
Selain itu ada Lamarck, yang pada abad ke-19 menggambar diagram evolusi pertama berupa tangga yang menuntun organisme bersel satu pada manusia. Bagaimanapun juga, itu baru terjadi setelah sains Darwin memberikan penjelasan secara praktis tentang fenomena evolusi.
Darwin merumuskan teorinya mengenai seleksi alam di tahun 1844, tetapi ia tetap berhati-hati dalam mengungkapkan tesisnya kepada publik, dikarenakan hal itu sangat bertentangan dengan catatan alkitabiah mengenai penciptaan.
Ketika pada tahun 1858 Darwin masih bungkam mengenai temuannya, naturalis Inggris Alfred Russel Wallace secara independen menerbitkan sebuah makalah yang pada dasarnya merangkum teorinya.
Darwin dan Wallace kemudian memberikan kuliah bersama mengenai evolusi di hadapan Linnean Society of London pada Juli 1858. Darwin mempersiapkan On The Origin of Species by Means of Natural Selection untuk publikasinya.
Diterbitkan pada 24 November 1859, Origin of Species langsung habis terjual.
Advertisement
Ide-Idenya Menuai Kontorversi
Mayoritas ilmuwan akan dengan cepat mendukung teori Darwin yang dianggap dapat memecahkan teka-teki ilmu biologi. Namun, bagi orang Kristen ortodoks, mereka mengutuk pekerjaan itu.
Kontroversi ide-ide Darwin kemudian diperdalam melalui penerbitan The Descent of Man, dan Selection in Relation to Sex (1871), mengenai bukti evolusi manusia dari kera.
Barulah setelah kematian Darwin di tahun 1882, teori evolusinya diterima secara umum.
Untuk menghormati karya ilmiahnya, Darwin dimakamkan di Westminster Abbey di samping raja, ratu, dan tokoh terkenal lainnya dalam sejarah Inggris.
Perkembangan selanjutnya dalam genetika dan biologi molekuler menyebabkan perubahan modifikasi dalam teori evolusi yang diterima, tetapi gagasan Darwin tetap ada dan menjadi inti dari bidang tersebut.
Reporter : Romanauli Debora