Liputan6.com, Bern - KBRI Bern di Swiss mengadakan kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Kegiatan budaya ini digelar secara virtual.
Pihak kedutaan mengapresiasi kontribusi para peserta internasional yang tetap bersemangat mengikuti kegiatan meski tak bisa bertatap muka.
Advertisement
Baca Juga
Penutupan kelas bahasa Indonesia itu dimeriahkan dengan penampilan lagu "Kapan-kapan" milik Koes Plus yang sengaja dipilih karena harapan peserta kelas BIPA di KBRI Bern untuk segera bertemu secara langsung.
Dilansir situs Kementerian Luar Negeri, Senin (23/11/2020), peserta bernama Peter Wohlhauser, juga menyampaikan pantun, "bila ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi, bila kelas Bahasa Indonesia diperpanjang, boleh kita ikut belajar lagi."
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman D. Hadad menyampaikan, inisiatif membuka kelas Bahasa Indonesia pertama di KBRI Bern ini merupakan jembatan budaya antara Indonesia dengan Swiss.
"Saya berharap seluruh peserta dapat semakin mengenal Indonesia, semakin merasa lebih dekat dengan Indonesia, melalui kuliner, kebudayaan, serta melalui bahasa," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ditunggu di Indonesia
Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA, Liliana Muliastuti juga menyampaikan rasa bangganya kepada peserta kelas BIPA di Swiss yang telah menyelesaikan masa pembelajaran dengan baik.
"Kami tunggu para peserta di Indonesia untuk berlibur, berbisnis, atau berkumpul dengan keluarga, tentunya setelah pandemi selesai," ujarnya.
Kelas BIPA virtual pertama di KBRI Bern telah berlangsung sejak 14 September 2020 selama dua puluh kali pertemuan. Sejumlah lima belas orang penduduk Swiss berkesempatan untuk belajar Bahasa Indonesia, antara lain dengan motivasi keluarga, bisnis, dan juga pariwisata.
Semua peserta menyampaikan respon positif dan berminat untuk melanjutkan kelas BIPA kembali. Kelas diampu oleh Hesti Aryani, seorang pengajar dan pegiat BIPA yang telah berpengalaman mengajar di Thailand dan University of Zurich.
Advertisement