Pembelot Korut Lompati Pagar Perbatasan Setinggi 3 Meter Tak Terdeteksi Alarm, Kok Bisa?

Seorang pria asal Korea Utara melompati pagar perbatasan antar-Korea setinggi tiga meter untuk membelot ke Korea Selatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 08:00 WIB
FOTO:Penghormatan Pembelot Korea Utara di Hari Chuseok
Anggota keluarga pengungsi Korea Utara membungkuk untuk menghormati leluhur mereka di Korea Utara saat merayakan Chuseok dekat perbatasan dengan Korea Utara di Paviliun Imjingak, Paju, Selatan Korea, Kamis (1/10/2020). (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Seorang pria dilaporkan membelot dari Korea Utara dengan cara melompati pagar pembatas setinggi tiga meter. Bagaimana bisa tak terdeteksi?

Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa pria Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada awal bulan ini dulunya merupakan seorang pesenam. Sehingga ia mampu melompati pagar setinggi 3 meter di perbatasan antar-Korea.

Menurut laporan, pria bertubuh kecil dan berusia sekitar 20 tahun itu tengah diselidiki oleh otoritas pertahanan Seoul atas rute dan motif pembelotannya. Pejabat Seoul menyuruhnya melompati pagar perbatasan sebanyak dua kali untuk memverifikasi klaimnya.

Dikutip dari Korea Herald, Kamis (26/11/2020), pihak berwenang menduga berat badannya yang ringan dan pengalaman senam menjadi faktor pendukung pembelotannya.

Pihak militer Korea Selatan sebelumnya telah mengatakan bahwa pagar tersebut tampak ditekan, tetapi tidak terlihat dimodifikasi atau dipotong. Pihak militer masih mencari tahu mengapa sensor di pagar tidak memicu alarm.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Peristiwa Serupa yang Belum Lama Terjadi

Ilustrasi Korea Utara (AFP)
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Pada 4 November lalu, seorang warga Korea Utara ditangkap dan ditahan oleh militer Korea Selatan, beberapa jam setelah orang itu melintasi perbatasan antar-Korea dengan berjalan kaki di sepanjang pos terdepan Korea Selatan di daerah pantai timur. Orang itu mengatakan dia adalah warga sipil yang ingin membelot.

Pihak militer disalahkan atas apa yang dilihat oleh banyak orang, atas tanggapan yang lamban terhadap potensi infiltrasi Korea Utara dan pelanggaran keamanan kedua negara di daerah itu. Pada tahun 2012, seorang tentara Korea Utara juga tanpa diketahui ke pos terdepan Korea Selatan di bawah yurisdiksi unit yang sama.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya