Liputan6.com, Beijing- Pemerintah China mengumumkan pada Kamis (3/12/2020) bahwa misi penyelidikan Bulan terbaru yang dilakukan negaranya telah selesai mengambil sampel di Bulan dan menyegelnya di dalam pesawat antariksa untuk kembali ke Bumi.
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (3/12/2020) Chang'e-5, yang merupakan pesawat penjelajah ketiga China yang mendarat di Bulan, adalah yang terbaru dari serangkaian misi yang semakin ambisius untuk program luar angkasa Beijing.
Baca Juga
China bahkan juga memiliki wahana dalam perjalanan ke Mars dengan membawa robot penjelajah.
Advertisement
Pada 2 Desember 2020 waktu setempat, Chang'e-5 mendarat dalam misi mengembalikan batu-batuan Bulan ke Bumi untuk pertama kalinya sejak 1976.
Dalam sebuah pernyataan, Badan Luar Angkasa Nasional China mengatakan bahwa pesawat antariksa itu "telah menyelesaikan pengambilan sampel di Bulan, dan sampel telah disegel di dalam pesawat ruang angkasa."
Saksikan Video Berikut Ini:
Pesawat Antariksa China Chang'e-5 Kumpulkan 2 Kg Sampel
Dilansir Antara, pesawat antariksa China Chang'e-5 mendarat di sisi terdekat Bulan pada Selasa 1 Desember malam. Setelah mengirimkan beberapa gambar, Chang'e-5 langsung mengumpulkan sampel material Bulan.
Badan Antariksa Nasional China (CNSA), pada 2 Desember menyebutkan Chang'e-5 mendarat di area yang telah ditentukan sebelumnya, yakni 51,8 derajat bujur barat dan 43,1 derajat lintang utara pada Selasa tepat pukul 23.11 waktu China (22.11 WIB).
Setelah mendeteksi dan mengidentifikasi beberapa hambatan secara otomatis, pesawat tersebut menentukan lokasi dan menyentuh daratan di sebelah barat Mons Rumker di Oceanus Procellarum yang juga dikenal dengan sebutan Lautan Badai di sisi terdekat bulan.
CNSA mengungkapkan, bahwa selama proses pendaratan, kamera mengambil gambar sekitar.
Dengan dikendalikan dari Bumi, pesawat tersebut melakukan serangkaian cek dan persiapan kerja di permukaan Bulan selama 48 jam. Sebanyak 2 kilogram sampel material bulan dikumpulkan dan disegel dalam kontainer.
Orbit yang membawa sampel tersebut akan kembali ke bumi dan mendarat di Siziwang Banner, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, wilayah utara China.
Advertisement