Liputan6.com, Hunan - China mulai mengimplementasikan pemasaran sumber daya air nonkonvensional. Untuk pertama kalinya, transaksi air tadah hujan dilakukan di Tiongkok pada Senin 14 Desember, seperti diumumkan China Water Exchange.Â
Kesepakatan itu diselesaikan di zona pengembangan industri teknologi tinggi di Changsha, Ibu Kota Provinsi Hunan, China tengah.
Perusahaan teknik perlindungan lingkungan Hunan Yuchuang membeli total 20.000 meter kubik air hujan dari perusahaan properti Hunan Gaoxin dengan harga 0,7 yuan (1 yuan = Rp2.156) per meter kubik atau totalnya seharga Rp 30.184.000.
Advertisement
Perusahaan teknik tersebut kemudian menjual 12.000 meter kubik air hujan dengan harga 3,85 yuan per meter kubik, sekitar seperlima lebih murah dibandingkan harga air keran lokal, kepada perusahaan pertamanan dan sanitasi lingkungan di zona teknologi tinggi itu.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gantikan Air Keran
Air hujan tersebut nantinya akan digunakan untuk pertamanan dan sanitasi reguler menggantikan air keran, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (15/12/2020).
Kesepakatan serupa lainnya senilai sekitar 1 juta yuan sedang dipertimbangkan untuk tiga tahun mendatang, menurut Liu Bo, yang menjabat sebagai sekretaris jenderal aliansi strategis inovasi industri ekologi kota spons Changsha.
Advertisement