Liputan6.com, Florida - Hakim Federal, Robert Vance tewas seketika oleh ledakan dahsyat saat dirinya membuka paket yang dikirimkan ke rumahnya, di Birmingham, Alabama. Pada dua hari kemudian, bom paket serupa juga menewaskan Robert Robinson, seorang pengacara di Savannah, Georgia, Amerika di kantornya.
Seperti dikutip dari History, Rabu (16/12/2020), dua paket bom lainnya, juga dikirimkan ke gedung pengadilan federal di Atlanta dan ke kantor NAACP di Jacksonville, Florida. Namun bom itu berhasil dicegat sebelum korban yang dituju membukanya.
Baca Juga
FBI segera di tugaskan untuk dapat menemukan pelaku teror itu. Operasi perburuan teroris tersebut dinamakan VANPAC (bom paket Vance).
Advertisement
Para peneliti juga menggunakan hampir semua metode forensik yang tersedia, seperti profil DNA yang diambil dari air liur di prangkonya, dan cat pada kotak serta paku yang berfungsi agar bom dapat dilacak kembali ke pabrik pembuatnya.
Akhirnya, seorang agen FBI teringat sosok Walter LeRoy Moody, teroris yang telah dihukum pada 1972 karena meledakkan bom pipa dengan desain yang sama dengan bom paket tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dijatuhi Hukuman Mati
Pencarian di rumah Moody gagal, karena tidak ditemukan bukti yang menghubungkannya dengan bom VANPAC, namun pakar bom membandingkan bom 1972 milik Moody dengan bahan peledak VANPAC dan memutuskan jika ada sedikit keraguan jika mereka adalah orang yang sama dalam membuatnya.
Moody dilaporkan kecewa dengan sistem peradilan. Kemudian pada Juni 1991 juri federal menghukum Moody atas tuduhan, tentang pengeboman yang dijatuhi hukuman, yakni tujuh hukuman seumur hidup ditambah 400 tahun penjara.
Pada 1997, seorang hakim Alabama juga menjatuhkan hukuman mati kepada Moody, di kursi listrik atas adanya pembunuhan Vance, lalu moody dieksekusi pada 2018.
Reporter: Romanauli Debora
Advertisement