Vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna Telah Dipakai di AS, Lebih Efektif Mana?

Vaksin Pfizer dan vaksin Moderna sudah digunakan di AS, tapi mana yang lebih ampuh?

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 21:00 WIB
ilustrasi vaksin
ilustrasi vaksin. Photo by Daniel Schludi on Unsplash

Liputan6.com, Washington D.C. - Dalam dunia yang ideal, vaksin COVID-19 dapat diberikan dalam satu kali suntikan, sehingga persediaan dapat diperluas untuk diberikan pada banyak orang.

Sayangnya, dunia belum sampai pada situasi ideal tersebut. Namun, ada kabar baik yang datang dari Amerika Serikat, di mana mereka memiliki dua vaksin COVID-19 yang terbukti sangat efektif. 

Kedua vaksin tersebut adalah vaksin Pfizer dan juga vaksin Moderna. Namun, dikabarkan bahwa masyarakat di sana hanya memiliki kemungkinan kecil untuk memilih vaksin mana yang ingin mereka gunakan.

Dikutip dari Stat News, Minggu (20/12/2020), berikut ini adalah perbandingan antara vaksin Pfizer dan Moderna yang telah mendapat persetujuan penggunaan di AS:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perbandingan Target dan Kemanjuran

Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Otorisasi penggunaan darurat Pfizer ditujukan untuk orang yang berusia 16 tahun ke atas. Sedangkan, Moderna ditujukan untuk orang berusia 18 tahun ke atas, meskipun perusahaan baru-baru ini mulai menguji vaksinnya pada usia 12 hingga 17 tahun.

Dalam hal kemanjuran vaksin, kedua vaksin tersebut telah menunjukkan tingkat kemanjuran yang menakjubkan  dan pada dasarnya setara, setidaknya pada tahap awal setelah vaksinasi. Namun, masih diperlukan waktu lebih lama untuk melihat dampak jangka panjangnya.

Vaksin Moderna diklaim 94,1% efektif untuk mencegah gejala COVID-19, didasarkan pada pengukuran mulai dari 14 hari setelah dosis kedua.

Kemanjuran vaksin tampaknya sedikit lebih rendah pada orang berusia 65 tahun ke atas, tetapi selama presentasi kepada komite penasihat Food and Drug Administration, perusahaan menjelaskan bahwa hal itu dapat dipengaruhi oleh faktor lain dari peserta uji coba. Vaksin ini tampaknya sama efektifnya untuk berbagai kelompok etnis dan ras.

Kedua vaksin tersebut tampaknya mengurangi risiko komplikasi yang parah. Namun, belum diketahui apakah vaksin ini efektif untuk pasien tanpa gejala.

Perbandingan Jumlah Dosis dan Efek Samping

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (Foto: unsplash.com)

Dalam perbandingan jumlah dosis, baik vaksin Moderna dan Pfizer sama-sama memerlukan dua suntikan, yaitu dosis awal, diikuti dengan suntikan penguat. Interval antara dosis Moderna adalah 28 hari, sedangkan vaksin Pfizer adalah 21 hari.

Setiap dosis Pfizer mengandung 30 mikrogram vaksin, sedangkan Moderna menggunakan dosis vaksin yang jauh lebih besar yakni 100 mikrogram. Dengan kata lain, mereka menggunakan tiga kali lebih banyak vaksin per orang daripada Pfizer.

Dalam bahasa daerah vaksinologi, vaksin yang memicu berbagai efek samping sementara di banyak penerima dikenal sebagai reaktogenik. Efek samping yang paling umum adalah nyeri tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Beberapa orang dalam uji klinis melaporkan bahwa mereka mengalami demam. Selain itu, peserta dewasa melaporkan lebih banyak mendapat efek samping, daripada peserta lansia.

Efek samping ini adalah tanda sistem kekebalan mulai bekerja. Sampai saat ini tidak ada efek samping jangka panjang yang serius terkait dengan penerimaan vaksin ini, yang akan dipantau secara ketat seiring dengan penyebarluasannya.

Ada beberapa laporan tentang orang yang mengalami reaksi alergi terhadap vaksin Pfizer sejak peluncurannya dimulai. Reaksi tersebut adalah anafilaksis atau reaksi alergi yang tidak terlalu parah. Masih harus dilihat apakah peristiwa serupa akan terlihat dengan vaksin Moderna.

Mana yang Lebih Mudah Digunakan?

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin

Otorisasi untuk kedua vaksin menyatakan tidak ada cukup data untuk mengukur apakah vaksin aman bagi orang hamil atau menyusui. Peter Marks dari FDA, mengatakan bahwa mereka yang hamil harus memilih apakah akan divaksinasi setelah mendiskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter mereka.

Kedua vaksin ini mengharuskan syarat penyimpanan yang cukup rumit. Vaksin harus disimpan dengan menyesuaikan syarat-syarat tertentu selama proses distribusi atau saat sudah ada di apotek atau di klinik.

Vaksin Moderna akan jauh lebih mudah digunakan daripada vaksin Pfizer. Hal ini disebabkan karena Moderna harus dikirim pada -4 Fahrenheit, dimana hanya memerlukan suhu lemari es biasa.

Sedangkan Pfizer harus dikirim dan disimpan pada -94 Fahrenheit atau menggunakan freezer super dingin. Namun, tidak banyak pihak yang memiliki freezer super dingin tersebut.

Saat pencairan, botol vaksin Pfizer harus digunakan dalam lima hari. Sedangkan, Moderna stabil pada suhu lemari es dan dapat digunakan hingga 30 hari.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya