Liputan6.com, Tokyo - Anggota DPR dari partai berkuasa di Jepang meminta maaf setelah ketahuan pesta miras di tengah pandemi COVID-19. Padahal, pihak berwenang telah meminta agar kegiatan kumpul-kumpul tidak dilakukan.
Politikus itu adalah Mitsuhiro Miyakoshi yang berusia 70 tahun. Ia berasal dari Liberal Democratic Party.
Ia ketahuan minum-minum pada Jumat (25/12) waktu setempat. Pesta dihadiri sekitar 30 orang di kota Toyama.
Advertisement
"Saya sangat menyesali menghadiri pesta minum-minum dan meminta maaf ke masyarakat," ujar Mitsuhiro Miyakoshi seperti dilansir Kyodo, Minggu (27/12/2020).
Ketika berpesta, Mitsuhiro Miyakoshi juga terluka karena jatuh. Ia dilarikan ke rumah sakit dan menderita luka ringan.
Sumber-sumber menyebut ia minum-minum bersama konstituennya dari industri perikanan.
Pemerintah Jepang sebenarnya telah mengingatkan bahwa acara makan-makan yang melibatkan lima orang atau lebih bisa meningkatkan penyebaran COVID-19.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mutasi Baru Virus Corona COVID-19 Picu Jepang Larang Masuk WN Asing dari Inggris
Strain baru Virus Corona COVID-19 yang muncul di Inggris sepertinya membuat banyak negara khawatir. Sebab kabar yang beredar lebih menular, terutama pada anak-anak.
Sekitar 40 negara pun akhirnya memutuskan untuk mencekal akses masuk WN Inggris atau mereka yang bepergian dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Meski beberapa di antaranya, seperti Prancis memutuskan mencabut laranga n tersebut dengan syarat memiliki hasil tes negatif COVID-19.
Kini giliran Jepang, pada Rabu 23Â Desember 2020, mengumumkan penangguhan masuknya warga negara non-Jepang ke negara itu dari Inggris. Aturan tersebut berlaku mulai 24 Desember.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan langkah-langkah pembatasan baru itu karena wabah varian baru Virus Corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris.
"Kami akan memastikan pencegahan penyebaran varian baru virus itu di negara ini. Untuk saat ini, diputuskan untuk memperkuat tindakan-tindakan pembatasan bagi pengunjung dari Inggris," kata Kato seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis 24 Desember 2020.
Advertisement
Belum Tahu Kapan Berakhir
Sejauh ini belum ada keputusan kapan pembatasan baru ini akan berakhir.
Selain itu, Jepang mengimbau warga negaranya untuk tidak berpergian ke Inggris dalam waktu dekat.
Semua penduduk harus menjalani karantina selama 14 hari begitu kembali atau memasuki Jepang.
Jepang mengikuti jejak Hong Kong, Australia dan negara-negara Uni Eropa yang lebih dulu memberlakukan kebijakan baru terkait pendatang dari Inggris.
Infografis COVID-19:
Advertisement