Ketahuan Pesta Miras Saat Pandemi COVID-19, Anggota DPR Jepang Minta Maaf

Anggota DPR Jepang yang berusia 70 tahun minta maaf setelah ketahuan pesta minum-minum padahal ada COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Des 2020, 09:36 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 09:36 WIB
Tokyo Tetapkan Level Tertinggi Kasus COVID-19
Orang-orang, yang mengenakan masker wajah, berjalan melintasi persimpangan di Tokyo (11/12/2020). Tokyo melaporkan 621 kasus COVID-19 baru pada hari Sabtu, 12 Desember, menetapkan level tertinggi baru di ibu kota Jepang. (AP Photo / Hiro Komae)

Liputan6.com, Tokyo - Anggota DPR dari partai berkuasa di Jepang meminta maaf setelah ketahuan pesta miras di tengah pandemi COVID-19. Padahal, pihak berwenang telah meminta agar kegiatan kumpul-kumpul tidak dilakukan.

Politikus itu adalah Mitsuhiro Miyakoshi yang berusia 70 tahun. Ia berasal dari Liberal Democratic Party.

Ia ketahuan minum-minum pada Jumat (25/12) waktu setempat. Pesta dihadiri sekitar 30 orang di kota Toyama.

"Saya sangat menyesali menghadiri pesta minum-minum dan meminta maaf ke masyarakat," ujar Mitsuhiro Miyakoshi seperti dilansir Kyodo, Minggu (27/12/2020).

Ketika berpesta, Mitsuhiro Miyakoshi juga terluka karena jatuh. Ia dilarikan ke rumah sakit dan menderita luka ringan.

Sumber-sumber menyebut ia minum-minum bersama konstituennya dari industri perikanan.

Pemerintah Jepang sebenarnya telah mengingatkan bahwa acara makan-makan yang melibatkan lima orang atau lebih bisa meningkatkan penyebaran COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Mutasi Baru Virus Corona COVID-19 Picu Jepang Larang Masuk WN Asing dari Inggris

FOTO: Jepang Masukkan Tokyo dalam Program Subsidi Perjalanan Domestik
Pengunjung terlihat di lokasi wisata Asakusa, Tokyo, Jepang, 4 Oktober 2020. Jepang memasukkan Tokyo dalam program subsidi perjalanan domestik yang disebut kampanye Go To Travel mulai 1 Oktober, setelah pada Juli lalu Tokyo tidak memenuhi syarat akibat lonjakan kasus COVID-19. (Xinhua/Du Xiaoyi)

Strain baru Virus Corona COVID-19 yang muncul di Inggris sepertinya membuat banyak negara khawatir. Sebab kabar yang beredar lebih menular, terutama pada anak-anak.

Sekitar 40 negara pun akhirnya memutuskan untuk mencekal akses masuk WN Inggris atau mereka yang bepergian dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Meski beberapa di antaranya, seperti Prancis memutuskan mencabut laranga n tersebut dengan syarat memiliki hasil tes negatif COVID-19.

Kini giliran Jepang, pada Rabu 23 Desember 2020, mengumumkan penangguhan masuknya warga negara non-Jepang ke negara itu dari Inggris. Aturan tersebut berlaku mulai 24 Desember.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan langkah-langkah pembatasan baru itu karena wabah varian baru Virus Corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris.

"Kami akan memastikan pencegahan penyebaran varian baru virus itu di negara ini. Untuk saat ini, diputuskan untuk memperkuat tindakan-tindakan pembatasan bagi pengunjung dari Inggris," kata Kato seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis 24 Desember 2020.


Belum Tahu Kapan Berakhir

FOTO: Jepang Konfirmasi 2.810 Kasus Harian COVID-19
Orang-orang yang mengenakan masker melintas di sebuah jalan di Nagoya, Jepang, pada 10 Desember 2020. Jepang mengonfirmasi 2.810 kasus harian COVID-19 pada Rabu (9/12) ketika negara itu berjuang untuk meredam lonjakan infeksi terbaru. (Xinhua/Du Xiaoyi)

Sejauh ini belum ada keputusan kapan pembatasan baru ini akan berakhir.

Selain itu, Jepang mengimbau warga negaranya untuk tidak berpergian ke Inggris dalam waktu dekat.

Semua penduduk harus menjalani karantina selama 14 hari begitu kembali atau memasuki Jepang.

Jepang mengikuti jejak Hong Kong, Australia dan negara-negara Uni Eropa yang lebih dulu memberlakukan kebijakan baru terkait pendatang dari Inggris.


Infografis COVID-19:

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya