China Setujui Penggunaan Vaksin COVID-19 Sinopharm yang Diklaim Efektif 79,34 %, Janjikan Gratis

China menyetujui vaksin COVID-19 Sinopharm untuk penggunaan publik, menjanjikan suntikan gratis untuk semua warga negara.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Des 2020, 20:18 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 20:00 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Botol bertuliskan "Vaksin COVID-19" terlihat di sebelah logo Sinopharm, 23 November 2020. Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah menjamin vaksin COVID-19 buatan Sinopharm halal. (JOEL SAGET/AFP)

Liputan6.com, Beijing - China menyetujui vaksin Virus Corona COVID-19 buatan dalam negeri pertamanya, untuk penggunaan masyarakat umum per Kamis 31 Januari 2020 waktu setempat. Para pejabat berjanji untuk memberi masyarakat umum inokulasi gratis.

Persetujuan itu datang sehari setelah pabrikannya, raksasa farmasi milik negara Sinopharm, mengatakan vaksin itu 79,34% efektif, mengutip analisis sementara dari uji klinis Fase 3. Meskipun tidak ada data khasiat rinci untuk vaksin yang telah dirilis, keputusan untuk memberikan persetujuan menggarisbawahi klaim yang dibuat oleh pejabat China dalam beberapa pekan terakhir atas keamanan dan keefektifan kandidat vaksin yang diproduksi di dalam negeri.

China berencana menginokulasi 50 juta orang dengan vaksin COVID-19 domestik menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di bulan Februari. Ini juga secara drastis meningkatkan program penggunaan darurat vaksinnya dalam beberapa minggu terakhir.

Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan pada konferensi pers hari Kamis bahwa Vaksin Sinopharm akan diberikan secara gratis kepada warga China.

"Vaksin adalah barang publik pada dasarnya, dan harganya bisa bervariasi berdasarkan skala penggunaan, tetapi premis penting adalah bahwa itu akan diberikan kepada publik secara gratis," kata Zeng seperti dikutip dari CNN, Kamis (31/12/2020).

Proses Suntik Vaksin COVID-19 Sinopharm Sejak 15 Desember

Sejak 15 Desember, lebih dari 3 juta dosis vaksin telah diberikan kepada "kelompok prioritas", kata Zeng.

Di atas 1,5 juta dosis yang diberikan kepada "kelompok berisiko tinggi" pada akhir November, tambahnya.

Di antara mereka yang diinokulasi, kurang dari 0,1% mengalami demam ringan, dan sekitar dua orang per sejuta mengembangkan "reaksi merugikan yang relatif serius" seperti alergi, menurut Zeng.

Langkah selanjutnya adalah menyuntik kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit bawaan, sebelum memvaksinasi masyarakat umum, kata Zeng, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana vaksin COVID-19 Sinopharm akan diberikan secara gratis.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:

Tingkat Kemanjuran Vaksin Lebih Rendah Dibanding Lainnya

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Seorang eksekutif perusahaan Sinopharm mengatakan pada hari Kamis bahwa uji coba Fase 3 vaksin mencakup lebih dari 60.000 orang, sementara data rinci akan dirilis kemudian dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri.

Seorang pejabat regulator obat China mengatakan uji klinis Vaksin COVID-19 Sinopharm masih berlangsung, dan pabrikannya akan diminta untuk menyerahkan data tindak lanjut ke pihak berwenang.

Sejatinya Vaksin Sinopharm kurang efektif jika dibandingkan dengan yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang memiliki tingkat kemanjuran sekitar 95%. Rusia bahkan mengklaim Vaksin Sputnik V buatannya 91% efektif.

Tingkat kemanjuran vaksin 79% lebih rendah dari 86% yang diumumkan oleh Uni Emirat Arab untuk vaksin yang sama pada 9 Desember.

UEA mendasarkan hasilnya pada analisis sementara uji klinis tahap akhir yang dilakukan di sana dari bulan Juli. Sejak itu vaksin disetujui untuk digunakan publik.

Kendati demikian, Vaksin Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran yang lebih tinggi daripada yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca di Inggris, yang rata-rata mencapai 70%. Pada Rabu 30 Desember, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin itu untuk didistribusikan ke publik.

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin COVID-19 ke warganya

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya