Penerima Vaksin COVID-19 di Israel Tertinggi Sedunia Saat Ini, Capai 1 Juta Orang

Israel telah memberikan vaksin virus corona COVID-19 kepada lebih dari satu juta orang. Angka itu merupakan yang tertinggi di dunia untuk saat ini.

oleh Hariz Barak diperbarui 03 Jan 2021, 10:02 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 10:02 WIB
100 Ribu Lebih Orang di Israel Terinfeksi Corona
Orang-orang yang mengenakan masker melintasi sebuah jalan di Tel Aviv, Israel, pada 21 Agustus 2020. Total kasus COVID-19 di Israel mencapai 100.716, dengan 1.117 kasus baru dilaporkan sejak Kamis (20/8) malam waktu setempat. (Xinhua/JINI/Gideon Markowicz)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel telah memberikan vaksin virus corona COVID-19 kepada lebih dari satu juta orang. Angka itu merupakan yang tertinggi di dunia untuk saat ini.

Israel memiliki tingkat 11,55 dosis vaksinasi per 100 orang, diikuti oleh Bahrain pada 3,49 dan Inggris pada 1,47, menurut situs web pelacakan global yang berafiliasi dengan Universitas Oxford, dikutip dari BBC, Minggu (3/1/2021).

Sebagai perbandingan, Prancis baru memvaksinasi total 138 orang per 30 Desember 2020

Lebih dari 1.8 juta orang sekarang telah meninggal karena virus di seluruh dunia.

Angka komparatif tentang vaksinasi disatukan oleh Our World in Data, yang merupakan kolaborasi antara Universitas Oxford dan badan amal pendidikan.

Mereka mengukur jumlah orang yang telah menerima dosis pertama vaksin virus corona COVID-19. Sebagian besar vaksin yang disetujui untuk digunakan sejauh ini mengandalkan dua dosis, dengan jarak seminggu antara masing-masing suntikan.

Kepala penanganan COVID-19 AS di bidang medis, Anthony Fauci mengatakan AS tidak akan mengadopsi strategi serupa.

India sementara ini telah menyetujui dua vaksin untuk penggunaan darurat - vaksin Oxford-AstraZeneca dan vaksin Covaxin, yang dikembangkan secara lokal oleh Bharat Biotech dan Dewan Penelitian Medis India yang dikelola negara.

Dua vaksin COVID-19 lebih lanjut sedang menunggu persetujuan. Negara itu bertujuan untuk memvaksinasi 300 juta orang pada pertengahan tahun dan telah melakukan latihan simulasi untuk mempersiapkan distribusi massal.

 

Simak video pilihan berikut:

Bagaimana Israel Bisa Unggul?

Lockdown Ketiga di Israel
Orang-orang menikmati hari yang cerah di Tel Aviv, Israel, pada 26 Desember 2020. Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 3.624 kasus baru COVID-19, sehingga totalnya bertambah menjadi 398.015 kasus. (Xinhua/JINI/Gideon Markowicz)

Israel memulai vaksinasi pada 19 Desember 2020 dan mengirimkan suntikan kepada sekitar 150.000 orang per-harinya, dengan prioritas yang diberikan kepada orang berusia lebih dari 60-an, petugas kesehatan, dan orang-orang yang rentan secara klinis.

Negeri Bintang David mengamankan pasokan vaksin Pfizer-BioNTech setelah negosiasi sejak dini di masa pandemi.

Setelah itu, Israel segera menghubungi warga negaranya dengan akses prioritas ke vaksin melalui sistem perawatan kesehatannya, Menurut hukum, semua orang Israel harus mendaftar dengan penyedia layanan kesehatan yang diakui.

Israel telah dengan aman membagi pengiriman vaksin Pfizer, yang harus disimpan dalam suhu -70C, kata Menteri Kesehatan Yuli Edelstein kepada berita TV YNet. Ini berarti gelombang vaksin yang lebih kecil dapat dikirim ke komunitas terpencil.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang sedang berkampanye untuk pemilihan ulang, telah memprediksi Israel dapat bangkit dari pandemi pada awal Februari 2021. Saat ini, Israel sedang dalam penguncian nasional ketiganya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya