Liputan6.com, Beijing- Pihak berwenang China telah menemukan jejak Virus Corona di beberapa tempat inokulasi COVID-19 yang mungkin terkait dengan cairan vaksin.
Namun, virus tersebut dipastikan tidak berbahaya.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (25/1/2021) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC China) mengatakan bahwa pihaknya mengambil sampel virus itu dari meja, dinding, gagang pintu, hingga lorong tempat vaksinasi.
Advertisement
"Jejak tersebut memiliki urutan genom yang identik dengan virus yang ditemukan dalam botol vaksin bekas, tetapi berbeda dari virus yang saat ini menyebar," terang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.
Ditambahkannya juga, bahwa vaksin yang tidak aktif mengandung potongan asam nukleat yang relatif lengkap dari virus dan tidak menular.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Staf yang Bekerja di Tempat Vaksinasi Dites Negatif COVID-19
Vaksin dari Virus Corona yang dilemahkan buatan Sinopharm dan SinovacBiotech digunakan dalam skema vaksinasi China.
Seorang ahli penyakit menular dari Universitas Hong Kong, Benjamin Cowling, mengkonfirmasi kemungkinan kontaminasi dari cairan vaksin dan mengatakan jejak virus semacam itu "tidak perlu dikhawatirkan".
"Staf yang bertugas di situs vaksinasi yang terkontaminasi telah dites negatif untuk virus tersebut, jelas CDC China.
Data John Hopkins University pada Senin 25 Januari 2021 menunjukkan bahwa kasus Virus Corona COVID-19 di China kini telah mencapai 99.247, dan 91.709 di antaranya telah pulih.
Advertisement