China Temukan Jejak Virus Corona Tak Menular di Tempat Vaksinasi COVID-19

China menemukan jejak Virus Corona di beberapa tempat inokulasi COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Jan 2021, 17:24 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 17:22 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Beijing- Pihak berwenang China telah menemukan jejak Virus Corona di beberapa tempat inokulasi COVID-19 yang mungkin terkait dengan cairan vaksin.

Namun, virus tersebut dipastikan tidak berbahaya.

Dikutip dari Channel News Asia, Senin (25/1/2021) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC China) mengatakan bahwa pihaknya mengambil sampel virus itu dari meja, dinding, gagang pintu, hingga lorong tempat vaksinasi

"Jejak tersebut memiliki urutan genom yang identik dengan virus yang ditemukan dalam botol vaksin bekas, tetapi berbeda dari virus yang saat ini menyebar," terang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Ditambahkannya juga, bahwa vaksin yang tidak aktif mengandung potongan asam nukleat yang relatif lengkap dari virus dan tidak menular. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Staf yang Bekerja di Tempat Vaksinasi Dites Negatif COVID-19

COVID-19 Mulai Terkendali, Begini Kehidupan Sehari-hari Warga Beijing
Pasangan mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona berjalan di Turret Kota Terlarang di Beijing (25/10/2020). Dengan wabah COVID-19 yang sebagian besar terkendali di dalam perbatasan China, rutinitas kehidupan sehari-hari yang normal telah mulai kembali untuk warganya. (AP Photo/Andy

Vaksin dari Virus Corona yang dilemahkan buatan Sinopharm dan SinovacBiotech digunakan dalam skema vaksinasi China.

Seorang ahli penyakit menular dari Universitas Hong Kong, Benjamin Cowling, mengkonfirmasi kemungkinan kontaminasi dari cairan vaksin dan mengatakan jejak virus semacam itu "tidak perlu dikhawatirkan".

"Staf yang bertugas di situs vaksinasi yang terkontaminasi telah dites negatif untuk virus tersebut, jelas CDC China.

Data John Hopkins University pada Senin 25 Januari 2021 menunjukkan bahwa kasus Virus Corona COVID-19 di China kini telah mencapai 99.247, dan 91.709 di antaranya telah pulih.

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya