Liputan6.com, Wellington - Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan Selandia Baru akan menerima batch pertama vaksin Pfizer-BioNTech minggu depan. Kedatangan itu lebih cepat dari ekspektasi penerimaan sebelumnya, yakni akhir Maret 2021.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (12/2/2021) Ardern mengatakan pemerintah mengharapkan untuk mulai menawarkan vaksin ke perbatasan dan mengelola pekerja fasilitas isolasi pada 20 Februari.
Advertisement
Baca Juga
"Tahun lalu kami mengindikasikan vaksin akan tiba pada kuartal dua, dan awal tahun ini kami memperbaruinya menjadi kuartal satu. Sangat menyenangkan menerima dosis secepat ini pada kuartal satu," kata Ardern dalam konferensi pers di Auckland, Selandia Baru.
Sekitar 12.000 pekerja perbatasan akan divaksinasi dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah menerima vaksin.
Setelah itu akan ada petugas kesehatan dan pekerja yang berisiko terpapar dan mereka yang paling berisiko terkena COVID-19, seperti orangtua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan medis, kata PM Selandia Baru itu.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksinasi Besar-besaran
Vaksinasi untuk populasi yang lebih luas diharapkan dimulai pada paruh kedua tahun ini.
"Kami telah membeli cukup vaksin untuk mencakup semua warga Selandia Baru dan melakukannya secara gratis, dan juga Pasifik," katanya.
Selandia Baru mengatakan telah mengamankan hingga 750.000 rangkaian vaksin Pfizer COVID-19 melalui Perjanjian Pembelian di muka, dan sedang mengupayakan alokasi kecil lebih lanjut melalui Fasilitas COVAX.
Regulator obat-obatan juga sedang dalam pembicaraan dengan AstraZeneca, Janssen dan Novavax mengenai persetujuan vaksin COVID-19 mereka.
Advertisement