Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki jumlah sugar daddy atau daddies (bentuk jamak) tertinggi kedua di Asia. Menurut survei yang dilakukan oleh situs kencan SeekingArrangement, negara dengan penduduk terbanyak ke-4 dunia itu memiliki lebih dari 60.250 sugar daddies.
Malaysia berada di posisi ketiga dengan 42.500 sugar daddies.
Baca Juga
Tetapi negara dengan jumlah sugar daddy terbanyak adalah India, dengan 338.000 orang. Angka itu begitu besar, mencakup sekitar 61 persen dari total 556.000 sugar daddies dari 10 negara yang disurvei oleh SeekingArrangement.
Advertisement
Berikut peringkat lengkapnya bagi Anda yang penasaran, seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (13/2/2021):
1. India — 338.000
2. Indonesia — 60.250
3. Malaysia — 42.500
4. Jepang — 32.500
5. Hong Kong — 28.600
6. Taiwan — 27.300
7. Vietnam — 12.000
8. Korea Selatan — 7.000
9. Sri Lanka — 5.000
10. Kamboja — 3.500 sugar daddy
Simak video pilihan berikut:
Kok Bisa?
Dalam sebuah pernyataan, SeekingArrangement mengatakan bahwa negara-negara yang memiliki banyak sugar daddies adalah mereka yang memiliki penetrasi pendidikan tinggi.
Misalnya, Malaysia memiliki utang luar biasa sebesar US$ 9,37 miliar (RM39 miliar) hanya dalam pinjaman mahasiswa saja pada 2018.
Hasil serupa juga diamati di Jepang dan Korea Selatan. Jepang memiliki permintaan 90 persen berbagai utang pendidikan tinggi, sementara Korea Selatan memiliki 76 persen.
Tetapi kesenjangan yang mengkhawatirkan antara orang kaya dan miskin adalah penyebab lain menurut CEO SeekingArrangement Brandon Wade.
Hal itu secara tidak langsung menyebabkan banyak wanita mencari pria yang lebih tua untuk memperkaya diri mereka sendiri.
"Platform seperti SeekingArrangement membantu menghubungkan wanita muda potensial dengan pria yang lebih kaya dan lebih makmur yang tidak hanya meminimalisir kesulitan keuangan mereka, tetapi bertindak sebagai mentor atau gerbang dalam melontarkan masa depan yang menjanjikan bagi para sugar baby itu," jelas Wade.
Masuknya investor asing untuk mendirikan bisnis di negara dengan ekonomi yang berkembang pesat di Asia telah menyebabkan kawasan ini memiliki komunitas kencan yang sarat transaksional tersebut.
Advertisement