BPOM Inggris Optimis Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Aman

Pihak BPOM Inggris masih mendorong penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Mar 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi bendera Inggris. (dok. Unsplash.com/Simon Lucas @simonlucas)

Liputan6.com, London - Vaksin COVID-19 AstraZeneca tengah diragukan oleh banyak negara saat ini, terutama usai laporan kasus pembekuan darah sebagai efek sampingnya.

Di sisi lain, pihak Inggris terutama BPOM dan Menkes Matt Hancock masih optimis dan menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman. Hal ini didasari oleh belum adanya temuan ilmiah yang menyatakan kaitan antara vaksin COVID-19 dan kasus pembekuan darah.

"Kami sedang meninjau semua laporan dengan cermat, tetapi bukti yang ada tidak menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca adalah penyebab penggumpalan darah,” ujar Dr Phil Bryan dari BPOM Inggris.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa kasus penggumpalan darah bisa terjadi karena disebabkan banyak faktor lainnya.

"Penggumpalan darah bisa terjadi secara alami (dengan atau tanpa campur tangan vaksin) dan bukan hal yang jarang terjadi. Lebih dari 11 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diberikan di seluruh Inggris, dan jumlah kasus penggumpalan darah yang dilaporkan setelah mendapatkan vaksin tidak lebih tinggi dari jumlah kasus penggumpalan darah yang dapat terjadi secara alami kepada populasi yang telah divaksinasi," jelasnya.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Optimis dengan Vaksin AstraZeneca

FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Dr Phil Bryan menambahkan bahwa pihaknya terus memantau kondisi dan situasi terkait kasus ini dengan mitra internasionalnya.

"Kami bekerja sama dengan para mitra internasional kami untuk memahami pengalaman global keamanan vaksin COVID-19 dan juga dalam hal berbagi data dan laporan keamanan secara cepat," tambahnya dengan tegas.

Di sisi lain, PM Boris Johnson juga meyakini bahwa BPOM Inggris merupakan regulator yang kompeten dan tentunya optimis dengan pernyataan yang dibuat oleh badan tersebut.

"BPOM Inggris adalah salah satu regulator terbaik dan paling berpengalaman di dunia. Mereka melihat tidak ada alasan yang tepat untuk menghentikan program vaksinasi yang tengah berlangsung, jadi kami tetap yakin tentang program vaksinasi ini dan senang sekali melihat program ini dijalankan dengan cepat di seluruh wilayah Inggris," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya