Liputan6.com, London - Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya menyatakan Badminton World Federation (BWF) tidak kompeten menyelenggarakan All England 2021 di tengah pandemi Corona COVID-19.
"Kepada BWF pesan itu saya sampaikan agak tidak diplomatis. Pesan saya jelas sekali. Saya katakan Anda BWF tidak kompeten, tidak siap menyelenggarakan All England di tengah Pandemi COVID-19 yang menantang," ujar Desra Percaya dalam press briefing secara virtual, Jumat (19/2021).
Sebelumnya, pihak KBRI London telah melakukan berbagai pendekatan pada pihak-pihak terkait atas penarikan atlet Badminton Indonesia di All England 2021.
Advertisement
"Saya memahami kemarahan, kekecewaan, rasa frustasi para pahlawan kita. 'We are the best' jika hitung-hitungan kita juara. Tapi diberhentikan tanpa salah kita. Ini yang tidak fair," tegas Desra Percaya.
"Sebagai pendukung berat Badminton saya marah, saya frustasi atas penarikan mereka dan beberapa perlakuan yang diterima para atlet."
Dalam pernyataannya, Dubes Desra Percaya juga ingin berjumpa dengan para atlet di Birmingham, Inggris.
"Banyak warga Indonesia mau ke sana, tetapi ada protokol yang tidak memungkinkan."
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Kemlu Minta Inggris Klarifikasi Kasus Tim Indonesia
Pemain badminton Indonesia mundur dari turnamen All England di Inggris akibat kasus COVID-19. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah meminta pemerintah Inggris agar memperlakukan pemain badminton Indonesia secara adil.Â
"Menlu RI juga telah memberikan arahan yang jelas ... untuk pastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlit bulutangkis Indonesia pada turnamen All England tersebut," jelas pihak KBRI London.
Lebih lanjut, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, juga telah menghubungi Duta Besar Inggris di Jakarta Owen Jenkins, agar memberikan klarifikasi terkait aturan isolasi dan meminta agar tak ada diskriminasi.Â
"Dubes RI sudah lakukan kontak langsung kepada Dubes Inggris di Jakarta, Owen Jenkins dan meminta agar beliau lakukan intervensi ke otoritas kesehatan Inggris (NHS) untuk pastikan alasan dan narasi kewajiban isolasi mandiri 10 hari, tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap atlit Indonesia; dan opsi kemungkinan dilakukan tindakan yang mungkinkan atlit Indonesia lanjutkan kompetisi di All England," jelas pihak KBRI.
Advertisement