Kedubes AS Kutuk Keras Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Kedutaan Besar Amerika Serikat mengecam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Mar 2021, 13:32 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 12:09 WIB
Suasana Mencekam Gereja Katedral Makassar Usai Ledakan Bom
Polisi memeriksa lokasi di dekat sebuah gereja setelah ledakan di Makassarr (28/3/2021). Polisi menduga ledakan terjadi akibat bom bunuh diri. (AFP/Indra Abriyanto)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar. 

"Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap Gereja Katedral di Makassar (Minggu) pagi ini," tulis pernyataan resmi dari Kedubes AS.

"Serangan terhadap jemaat yang sedang beribadah mencederai toleransi dan penghormatan atas keberagaman yang dijunjung tinggi oleh rakyat Indonesia," lanjut pernyataan tersebut. 

Amerika Serikat juga menyatakan bahwa pihaknya akan berdiri bersama rakyat Indonesia dan mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

Pada Minggu 28 Maret, sebuah ledakan terjadi di Gereja Katedral Makassar, bertepatan dengan perayaan Minggu Palma bagi umat Katolik. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, garis polisi pun telah dibentangkan oleh petugas. Petugas masih bersiaga mengamankan lokasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pelaku Masih Jadi Incaran Aparat

Suasana Mencekam Gereja Katedral Makassar Usai Ledakan Bom
Polisi berjaga di luar gereja setelah ledakan di Makassar (28/3/2021). Ledakan diduga bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). (AFP/Indra Abriyanto)

Kini polisi masih terus mengusut tuntaas kejadian tersebut. Bahkan Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyatakan, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan sudah menjadi incaran aparat.

Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyatakan, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan sudah menjadi incaran aparat. Menurutnya, aksi terorisme di wilayah Sulawesi Selatan sudah terindikasi sejak 2015 lalu dengan ratusan jemaah dibaiat oleh ISIS.

"Pelaku kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan," kata Wawan Purwanto dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3/2021).

Selanjutnya, menurut penuturannya pada awal Januari 2021 sebanyak sekitar 20 terduga teroris jaringan JAD ditangkap Polda Sulsel dan Densus 88. Puluhan orang tersebut terlibat pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya