Liputan6.com, Tokyo - Mayoritas warga Jepang tidak puas dengan progres vaksinasi COVID-19 di negara mereka. Banyak dari mereka juga cemas karena kasus corona kembali naik.
Menurut survei Kyodo, Senin (12/4/2021), ada 60,3 persen warga yang tak puas dengan program vaksinasi, sementara yang setuju hanya 36,5 persen. Survei diambil melalui telepon.
Advertisement
Baca Juga
Jepang baru saja memulai vaksinasi kepada lansia dan orang-orang dengan penyakit kronis.
Ancaman gelombang baru COVID-19 juga membuat warga cemas. Sebanyak 92,6 persen warga merasa cemas terhadap lonjakan virus corona lagi.
Pada Rabu (7/4), Jepang mencatat ada lebih dari 3.000 kasus baru COVID-19. Jumlah itu adalah yang tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Meski demikian, popularitas Perdana Menteri Yoshihide Suga naik 1,9 persen dari bulan lalu, popularitas Suga adalah 42,1 persen, kini menjadi 44 persen.
Akan tetapi mayoritas responden sebanyak 72 persen berpikir Olimpiade Tokyo 2021 dan Paralimpiade agar dibatalkan atau ganti jadwal.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Ancaman Gelombang Keempat COVID-19
Jepang memulai vaksinasi COVID-19 untuk populasi lansia yang cukup besar pada Senin (12/4/2021), dengan dosis impor masih terbatas dan kecepatannya tidak mungkin menghentikan gelombang keempat infeksi.
Vaksinasi untuk orang yang berusia 65 tahun ke atas dimulai di sekitar 120 lokasi di seluruh negeri, menggunakan vaksin Pfizer yang dibuat di Eropa dan dikirim ke wilayah tersebut dalam seminggu terakhir. Demikian seperti melansir laman Channel News Asia, Senin (12/4/2021).Â
Sekitar 2.810 orang di Tokyo diharapkan mendapatkan suntikan dari gelombang pertama, sementara sebagian besar wilayah akan menerima 1.000 dosis atau kurang, menurut jadwal kementerian kesehatan.Â
Jepang memiliki populasi lansia sebanyak 126 juta.
Advertisement