Liputan6.com, Tokyo - Restu telah diberikan panel ahli pemerintah Jepang pada Kamis 20 Mei 2021Â terkait penggunaan dua vaksin COVID-19 tambahan. Pertama yang dikembangkan oleh produsen obat asal Amerika Serikat (AS), Moderna Inc., lalu AstraZeneca Plc yang berbasis di Inggris.
Mengutip Xinhua, Jumat (21/5/2021), Kementerian Kesehatan Jepang diperkirakan bakal menetapkan secara resmi izin penggunaan kedua vaksin tersebut pada Jumat waktu setempat.
Didasarkan pada penilaian panel ahli terhadap uji klinis vaksin di Jepang dan juga dari luar negeri serta efikasi kedua vaksin dalam melawan COVID-19, persetujuan yang diharapkan itu akan membuat jumlah vaksin yang tersedia di Jepang menjadi tiga
Advertisement
Seperti diketahui, Jepang saat ini hanya menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh raksasa farmasi AS, Pfizer.
Â
Lamban Proses Vaksinasi COVID-19 Dikecam
Adapun peluncuran vaksin di negara itu telah mendapat kecaman karena tertinggal jauh di belakang laju peluncuran vaksin di negara-negara maju lainnya.
Selain itu, kampanye vaksinasi di Jepang merupakan yang paling lambat di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) dan memungkinkan gelombang keempat infeksi saat ini menyebar tak terkendali, menurut sejumlah sumber.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah berjanji untuk meningkatkan inokulasi menjadi 1 juta suntikan dalam sehari dan merampungkan vaksinasi terhadap kelompok lansia pada akhir Juli.
Advertisement