Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan rencananya untuk mendistribusikan 80 juta dosis vaksin COVID-19 pertama secara global, dengan 75 persen vaksin disalurkan melalui program COVAX.
Dalam surat dari Gedung Putih, dikatakan bahwa vaksin yang dibagikan melalui COVAX akan memprioritaskan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia, Asia Selatan dan Tenggara serta Afrika.Hal ini bertujuan untuk membantu mencegah lonjakan infeksi baru.
Baca Juga
"Kami membagikan vaksin ini bukan untuk mengamankan bantuan atau mengekstraksi konsesi," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (4/6/2021).
Advertisement
"Kami membagikan vaksin ini untuk menyelamatkan nyawa dan memimpin dunia dalam mengakhiri pandemi, dengan kekuatan teladan kami dan dengan nilai-nilai kami," lanjut Biden.
Biden sebelumnya berjanji untuk mengekspor 80 juta dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara di seluruh dunia pada akhir bulanlalu.
Komitmen itu muncul di tengah tekanan dari pemerintah negara-negara lain untuk menggunakan surplus vaksin besar AS dalam membantu negara-negara yang kini masih berjuang - termasuk kemajuan signifikan AS dalam meluncurkan vaksinasi di dalam negeri.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
AS Sudah Proses Pengiriman 25 Juta Dosis Vaksin COVID-19
"Proses untuk mengekspor 25 juta pertama sedang berlangsung," kata koordinator respons COVID-19 Gedung Putih, Jeff Zients kepada wartawan.
"Kami akan memenuhi komitmen presiden sebesar 80 juta dosis pada akhir Juni," terang Zients.
Dia juga mengatakan bahwa tahap pertama berasal dari pasokan dosis federal dan akan terdiri dari kombinasi tiga vaksin dengan otorisasi penggunaan darurat AS saat ini, yaitu Johnson dan Johnson, Moderna, dan Pfizer-BioNTech.
Sementara itu, vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca belum mendapatkan otorisasi AS.
COVAX adalah skema internasional yang didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - bermaksud untuk memberikan vaksin yang cukup untuk 30 persen populasi di 92 wilayah negara miskin - 20 persen di India - dengan pihak penyumbang yang menanggung biayanya.
Advertisement