Negara G7 Dukung Investigasi Sumber COVID-19 Jilid 2 di China

Sebelumnya, WHO sudah melakukan investigasi di Wuhan terkait sumber awal COVID-19. Kini, G7 ingin melakukannya lagi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Jun 2021, 11:29 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 10:30 WIB
Pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama pertemuan bilateral menjelang KTT G7, Kamis (10 Juni 2021) di Carbis Bay, Inggris. (Foto AP/Patrick Semansky)
Pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama pertemuan bilateral menjelang KTT G7, Kamis (10 Juni 2021) di Carbis Bay, Inggris. (Foto AP/Patrick Semansky)

Liputan6.com, Carbis Bay - Pemimpin negara Group of Seven (G7) merilis pernyataan untuk mendukung adanya investigasi asal muasal COVID-19. Mereka ingin investigasi ini bersifat transparan.

Pandangan itu disampaikan para pemimpin G7 dalam communique pertemuan mereka di Carbis Bay, Inggris.

"Memperkuat transparansi dan akuntabilitas, termasuk mempertegas komitmen kita untuk implementasi penuh dan meningkatkan kepatuhan pada Regulasi Kesehatan Internasional 2005. Ini termasuk menginvestigasi, melaporkan, dan merespons penyebaran dari origin yang tidak diketahui," tulis para pemimpin G7, dikutip Senin (14/6/2021).

"Kami juga meminta adanya studi Asal Mula COVID-19 Fase 2 yang diselenggarakan WHO yang tepat waktu, transparan, dipimpin pakar dan berdasarkan sains ... di China."

Sebelumnya, WHO sudah menggelar investigasi di Wuhan pada awal 2021, namun WHO tidak menyimpulkan hewan mana yang menjadi sumber COVID-19. WHO juga tak menyimpulkan bahwa corona berasal dari kebocoran laboratorium. China pun menyambut baik hasil investigasi WHO.

Pada April 2021, Xin Qiang yang menjabat di Center for US Studies di Universitas Fudan sempat mempertanyakan kenapa investigasinya hanya di China saja ketika Amerika Serikat meminta adanya investigasi lagi.

Langkah AS dianggap memiliki tujuan politik, sehingga membuat China kesulitan membersihkan namanya.

"Maka dari itu, tak peduli berapa kali investigasi yang diminta AS, China tidak akan bisa membersihkan namanya," ujar Xin Qiang di media pemerintah China, Global Times.

Kesehatan Dunia Menjadi Fokus G7

Ratusan Lansia Divaksin COVID-19 di GOR Total Persada Tangerang
Ratusan lansia dan tenaga pendidik melakukan vaksinasi Covid-19 di Gor Total Persada, Kota Tangerang, Selasa (8/6/2021). Vaksinasi tersebut untuk melindungi mereka dari Covid-19 yang tengah mewabah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kapasitas kesehatan global turut menjadi bagian dari misi utama G7 pada pertemuan 2021 di Inggris. Data dianggap memiliki peran penting untuk mendeteksi krisis kesehatan yang dini dan memberikan respons cepat.

"Kita maka dari itu perlu meningkatkan kualitas dan coverage dan surveilans patogen internasional, regional, dan national agar membuat kita bisa mengumpulkan, membagikan, dan menganalisis data untuk mengidentifikasi varian-varian baru dalam pertempuran kita melawan pandemi saat ini," tulis pemimpin G7.

Mereka lantas meminta WHO agar bekerja sama dengan pakar-pakar dari seluruh negara untuk membantu meraih tujuan itu. G7 juga mendukung kehadiran Global Hub for Pandemic and Epidemic Intelligence dari WHO.

Investasi ke bidang kesehatan juga menjadi bahasan oleh WHO agar meningkatkan kapasitas dan menjaga keselamatan para tenaga kesehatan.

Ada juga ide untuk meningkatkan pendekatan One Health untuk mencegah pandemi secara kesuluruhan, serta persiapannya, agar dapat mengenali link-link kritis antara manusia dan kesehatan manusia dan lingkungan.

Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah COVID-19

Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya