23 Juni 2018: Tamasya Berujung Malapetaka, Tim Sepak Bola Thailand Terjebak di Gua

Selama dua minggu tim sepak bola mereka terjebak tanpa bahan makanan dan minuman.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2021, 06:00 WIB
9 Hari Hilang di Gua, 12 Remaja Thailand Ditemukan Kurus Kering
Tim penyelamat Thailand berjuang menyelamatkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya yang terjebak di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). (Tham Luang Rescue Operation Center via AP)

Liputan6.com, Chiang Rai - 23 Juni 2018 menjadi sejarah kelam bagi dunia sepak bola khususnya Thailand. Bagaimana tidak, niat awal sang pelatih, Ekkapol Chantawong (25) untuk membawa timnya "Wild Boars" menjelajahi gua justru membawa malapetaka.

Saat itu mereka memutuskan berpetualang selama satu jam setelah latihan. Namun, tak lama kemudian hujan muson melanda ketika tim sepak bola Thailand itu berada di bawah tanah. Air pun masuk dengan deras melalui pintu gua.

Nahas, pelatih bersama 12 pemain berusia 11-16 tahun harus terjebak di gua selama lebih dari dua minggu. Tragedi ini pun menjadi sorotan media asing dan banyak diperbincangkan oleh warga dunia.

Mereka yang tak bermaksud berlama-lama di sana harus bertahan dengan tali, senter dan beberapa baterai. Sedihnya lagi persediaan makanan mereka menipis. Mereka pun rela menahan lapar dan kehausan tanpa air serta oksigen.

"Ketika kami masuk dan terjebak di dalam gua. Kami melihat ada air. Kemudian saya berinisiatif menyelam untuk mengetahui apakah itu jalan keluar gua atau bukan. Jika benar maka saya dan tim bisa menyelamatkan diri. Kami pun saling membantu dengan mengandalkan tali yang kami miliki," ujar Ekkapol kepada ABC News.

Sayangnya, mereka tak berhasil dan anak-anak membantu pelatih kembali. Berminggu-minggu sudah mereka terjebak sampai akhirnya tim penyelamat tiba di Kompleks Gua Tham Luang, Provinsi Chiang Rai. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saat Evakuasi Seorang Relawan Meninggal Kehabisan Oksigen

Saman Kunam
Saman Kunam meninggal dalam misi penyelamatan di gua Thailand karena kehabisan oksigen. (Instagram Valeepoan Kunan)

Seperti dilansir dari History.com, ketika proses evakuasi, mereka dalam keadaan lapar, haus hingga kehabisan oksigen. Para petugas segera memberikan minuman air yang menetas dari stalaktit gua sambil mengucapkan mantra "su su"- bahasa Thailand yang berarti terus berjuang.

Mereka mengulangi mantra tersebut supaya tetap tenang. Pencarian terus dilakukan dan penyelamatan anak laki-laki mencuri perhatian dunia.

Waktu itu kelompok ahli penyelam gua internasional yang dipimpin oleh Thai Navy SEAL berlomba-lomba untuk mengevakuasi mereka.

Penyelam Inggris menemukan tim sepak bola ini berada di sekitar 2,5 mil dalam gua pada 2 Juli 2018. Proses evakuasi yang tergolong berbahaya ini berhasil menyelamatkan semua pemain bola dan pelatih pada 8-10 Juli 2018.

Namun, kabar duka datang dari penyelam sukarelawan sekaligus mantan Navy SEAL Thailand yang harus gugur. Ia kehabisan oksigen di bawah air ketika mencoba mengirimkan tangki oksigen kepada para korban.

Reporter: Bunga Ruth

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya