Virus Corona COVID-19 Varian Delta Jadi Ancaman Baru Bagi Amerika Serikat

Dr. Anthony Fauci memperingatkan bahwa virus corona varian delta menjadi ancaman bagi Amerika Serikat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Jun 2021, 12:27 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2021, 12:27 WIB
Pakar kesehatan top Amerika Serikat, Anthony Fauci menerima suntikan vaksin COVID-19. (Photo credit: Patrick Semansky POOL/AFP)
Pakar kesehatan top Amerika Serikat, Anthony Fauci menerima suntikan vaksin COVID-19. (Photo credit: Patrick Semansky POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci mengkhawatirkan bahwa varian Delta dari Virus Corona baru yang pertama kali ditemukan di India sebagai ancaman terbesar bagi upaya Amerika Serikat untuk memberantas COVID-19 di perbatasannya.

"Penularan tidak diragukan lagi lebih besar" dalam varian Delta daripada varian asli COVID-19, kata Fauci, menambahkan bahwa "ini terkait dengan peningkatan keparahan penyakit". Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Rabu (23/6/2021). 

Kepala ilmuwan WHO pun sudah menyatakan bahwa Varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global.

Fauci mengatakan bahwa vaksin yang disahkan di Amerika Serikat, termasuk vaksin Pfizer-BioNTech, efektif melawan varian baru COVID-19.

"Kami punya alatnya, jadi mari kita gunakan dan hancurkan wabah ini," kata Fauci.

 

Target Vaksinasi AS Gagal Tercapai

Joe Biden Disuntik Vaksin Corona COVID-19
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, Senin (21/12/2020). Peristiwa ini disiarkan secara langsung oleh televisi untuk meyakinkan publik AS tentang keamanan vaksin Covid-19. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Amerika Serikat gagal mencapai tujuannya untuk memvaksinasi 70 persen orang dewasa pada 4 Juli dan kemungkinan akan membutuhkan beberapa minggu tambahan untuk mencapai target itu, kata penasihat senior COVID-19 Gedung Putih Jeffrey Zients selama panggilan pers.

Zients menambahkan bahwa dia memperkirakan 70 persen orang dewasa di atas 27 tahun akan memiliki setidaknya satu dosis vaksin pada 4 Juli.

Lebih dari 150 juta orang di Amerika Serikat, atau lebih dari 45 persen dari populasi, telah divaksinasi penuh, menurut data federal yang terakhir diperbarui pada Senin 21 Juni 2021. 

Varian Delta berkontribusi terhadap wabah COVID-19 yang parah di India selama April dan Mei, yang kemudian membanjiri layanan kesehatan di negara itu dan menewaskan ratusan ribu orang.

Infografis Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Alpha, Beta dan Delta:

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya