Detik-Detik Presiden Haiti Jovenel Moise Dibunuh Sekelompok Orang Bersenjata

Para pria bersenjata bukan hanya menyerang presiden Jovenel Moise, tetapi juga ibu negara Haiti yang sejauh ini dinyatakan selamat dari insiden tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jul 2021, 15:12 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2021, 15:04 WIB
Suasana Rumah Sakit Tempat Ibu Negara Haiti Dirawat Usai Ditembak di Rumahnya
Martine Moise, ibu negara Haiti, tiba Jackson Health System's Ryder Trauma Center, untuk perawatan, di Miami, Rabu (7/7/2021). Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dan istrinya terluka dalam aksi penyerangan di kediaman pribadinya pada Rabu dini hari. (Carl Juste/Miami Herald via AP)

Liputan6.com, Port-au-Prince - Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh oleh sekelompok orang bersenjata di kediaman pribadinya pada Rabu 7 Juli 2021 dini hari.

Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Sebuah tembakan pertama dilepaskan sekelompok orang tak dikenal.

Menurut siaran pers dari kantor kepresidenan Haiti, sekelompok pria bersenjata itu berbicara dalam bahasa Spanyol dan menerobos masuk dan menyerang kediaman presiden.

Di waktu yang sama, para pria bersenjata bukan hanya menyerang presiden Jovenel Moise, tetapi juga ibu negara yang sejauh ini dinyatakan selamat dari insiden tersebut -- meski pun dalam kondisi luka dan kritis.

Setelah penyerangan tersebut, serangkaian upaya langsung disusun oleh pihak istana untuk memindahkan ibu negara Haiti Martine Moise ke rumah sakit di Miami, kata duta besar Haiti untuk AS Bocchit Edmond. Ia juga menggambarkan kondisi ibu negara stabil tetapi kritis.

Pada Rabu 7 Juli pagi, tim forensik dari kepolisian diterjunkan untuk memeriksa kondisi tempat kejadian. Dikutip dari laman CNN, Kamis (8/7/2021), lubang peluru dapat dilihat di dinding di luar rumah Presiden Haiti Jovenel Moise yang terbunuh.

Sementara itu, kepolisian Haiti pada hari ini telah mengumumkan bahwa empat orang terduga pembunuh Presiden Jovenel Moise tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan. Dua orang lainnya telah ditahan, sementara petugas masih dalam proses pencarian beberapa tersangka yang tersisa di ibukota negara Port-au-Prince, Haiti.

"Mereka akan dibunuh atau ditangkap," kata kepala polisi Haiti Leon Charles, demikian dikutip dari laman BBC.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bandara Haiti Ditutup

Penjagaan Perbatasan Negara Setelah Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Ditembak
Tentara menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti setelah ditutup di Dajabon, Republik Dominika, Rabu (7/7/2021). Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dalam aksi penyerangan di kediaman pribadinya pada Rabu dinihari (Erika SANTELICES / afp)

Bandara internasional Haiti telah ditutup setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise, kata duta besar negara itu untuk Republik Dominika.

Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, Smith Augustin mengatakan kepada CNN dalam pesan WhatsApp bahwa Bandara Internasional Toussaint Louverture di ibu kota negara itu, Port-au-Prince, telah ditutup.

Haiti telah mengumumkan masa berkabung nasional selama dua minggu setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moïse.

Penghormatan kepada Moise dijadwalkan dimulai Kamis, 8 Juli dan berakhir pada 22 Juli, menurut dekret resmi yang diterbitkan Rabu (7/7)

Dekret itu juga merinci "keadaan pengepungan" yang telah diumumkan di Haiti untuk jangka waktu 15 hari setelah pembunuhan itu.

Penjabat Perdana Menteri sementara Haiti Claude Joseph telah mengambil alih kepemimpinan negara itu.

“Saya meminta semua orang untuk tetap tenang dan saya sangat menyesal melaporkan kematian presiden kepada Anda. Saya dan semua menteri telah bekerja sejak berita itu tersiar dan kami ingin meyakinkan Anda bahwa kami akan membawa pembunuh presiden ke pengadilan. Harap tetap tenang dan biarkan pihak berwenang melakukan pekerjaan mereka. Kami tidak ingin negara ini jatuh ke dalam kekacauan. Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi bangsa dan rakyat kita," kata Joseph.

Keadaan pengepungan berarti semua perbatasan ditutup dan darurat militer diberlakukan sementara, dengan militer Haiti dan Polisi Nasional Haiti (HNP) diberdayakan untuk menegakkan hukum.

Foto-foto anggota keamanan Haiti tersebar luar. Penjagaan di kediaman pribadi presiden Haiti berada menunjukkan peningkatan keamanan yang tinggi.

Tentara yang mengenakan seragam kamuflase lengkap dan perlengkapan pelindung terlihat berpatroli di area tersebut setelah pembunuhan Jovenel Moise.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya