Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Australia di Indonesia mengumumkan bantuan bagi warga negara yang ingin meninggalkan Indonesia. Diharapkan agar tak ada warga Australia terjebak di luar negeri.Â
Pengumuman dari Kedubes Australia ini muncul ketika mulai banyak negara yang membantu warga negaranya sendiri untuk meninggalkan Indonesia akibat meroketnya kasus COVID-19 di Indonesia.
Advertisement
"Para warga Australia di Indonesia yang ingin kembali pulang diajak untuk daftar ke Kedubes di https://covid19.dfat.gov.au," tulis Kedubes Australia melalui akun resmi Instagram-nya yang terverifikasi, dikutip Sabtu (17/7/2021).Â
Pihak pemerintah Australia berkata pendaftaran itu tidak sepenuhnya menjamin bisa membantu kepulangan, namun itu bisa membantu pemerintah Australia untuk menjadwalkan ketersediaan pesawat komersil.Â
Warga Australia yang bisa pulang juga harus karantina selama 14 hari, kecuali jika berasal dari Selandia Baru, atau lokasi-lokasi yang dikecualikan.Â
Saat ini, Melbourne dan Sydney juga sedang lockdown.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Melbourne Lockdown 5 Hari
Kota Melbourne di Australia akan kembali memberlakukan lockdown ketat pada Kamis malam (15/7) waktu setempat.
Lockdown itu diberlakukan dalam upaya Australia menghentikan wabah Virus Corona yang menyebar dengan cepat.Â
Perdana Menteri negara bagian, Dan Andrews mengatakan bahwa kota - dan sekitar Victoria - akan bergabung dengan Sydney dalam lockdown, sehingga total warga Australia yang berada di bawah perintah tinggal di rumah menjadi sekitar 12 juta orang.
Kasus COVID-19 terkait arian Delta di Australia kian naik menjadi hampir 1.000 infeksi secara nasional hanya dalam sebulan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (15/7).
Andrews mengatakan dia memutuskan kembali memberlakukan lockdown di Melbourne untuk kelima kalinya "dengan berat hati".Â
Namun, ia juga menjelaskan, bahwa keputusan tersebut merupakan "kebutuhan mutlak".
"Tidak ada yang adil tentang virus ini," kata Adrews, menggambarkan bagaimana hanya 18 kasus COVID-19 di negara bagian Victoria telah mendorong pelacakan kontak bagi ribuan orang, termasuk tes.Â
"Anda hanya mendapat satu kesempatan untuk bekerja keras dan melaju cepat," pungkasnya.
"Jika Anda menunggu, jika Anda ragu, maka Anda akan selalu melihat ke belakang berharap Anda seharusnya melakukannya lebih awal," ujar Andrews.
Advertisement