Liputan6.com, Mekkah - Arab Saudi kembali menggelar ibadah haji 2021 dengan terbatas. Para jemaah dari luar negeri masih belum boleh masuk untuk ikut haji.
Meski begitu, orang asing yang sudah berada di Arab Saudi mendapat kesempatan untuk menunaikan haji, termasuk bagi warga Indonesia dan Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Regulasi haji 2021 di Arab Saudi sangat ketat untuk menjamin protokol kesehatan dalam mencegah COVID-19. WHO pun turut memberikan pujian bagi Saudi.
Berikut 7 hal yang membuat haji 2021 berbeda dari sebelumnya:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Vaksinasi Total
Tahun 2021, ada 60 ribu jemaah yang ikut haji 2021. Semuanya dipastikan sudah mendapatkan vaksin COVID-19.
Ini berbeda dari tahun lalu ketika vaksin COVID-19 belum beres diproduksi.
"Kami memastikan bahwa semua jemaah telah mendapatkan vaksin-vaksin yang diperlukan," ujar Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, juru bicara Kementerian Kesehatan seperti dilansir Arab News.
Advertisement
2. Batas Usia
Berdasarkan laporan Saudi Gazette, ada 558 ribu orang yang sebetulnya mendaftar haji tahun ini. Angka itu lebih sedikit dari 2,5 juta jemaah pada sebelum pandemi COVID-19.
Arab Saudi membatasi usia peserta haji antara 18 hingga 65 tahun. Mereka yang terpilih juga tidak boleh mengidap penyakit kronis.
Seperti diketahui, pengidap penyakit kronis lebih rentan terhadap infeksi COVID-19.
3. Robot Air Zam-zam
Tahun ini ada yang menarik dari proses haji 2021. Otoritas Arab Saudi menggunakan robot untuk menyalurkan air Zam-zam.
Robot-robot hitam dan putih itu mendistribusikan botol-botol air Zam-zam kepada jemaah. Penggunaan robot itu agar memastikan social distancing terjaga, Saudi Gazette melaporkan.
Advertisement
4. Kartu Pintar
Saudi Gazette juga menyebut jemaah haji dibekali kartu pintar dan gelang pintar untuk memudahkan transportasi ke lokasi-lokasi suci, serta membantu jemaah mencari tenda dan hotel mereka.
Penggunaan gelang ini supaya warga bisa mengurangi kontak manusia seminimal mungkin, serta membantu melacak jemaah yang kehilangan kontak.
5. Fasilitas Kesehatan Optimal
Otoritas haji menyiagakan 13 rumah sakit di Mekkah untuk mengantisipasi adanya masalah kesehatan. Tiga RS itu berada di dekat lokasi-lokasi suci, sementara 10 lainnya di kota.
Ada juga RS mobile di lapangan untuk mengakomodasi para jemaah. Sejumlah 50 klinik dan pusat medis juga disiagakan di titik-titik bereda di sekitar lokasi suci.
"Selain itu, kami juga punya 180 ambulans yang bisa menyediakan pelayanan perawatan intensif," ujar jubir Kemenkes, Al-Aly, seperti dilansir Arab News.
Bulan Sabit Merah di Arab Saudi turut membantu dengan menyediakan 3.000 kasus untuk keperluan medis.
Advertisement
6. Waspada Penyusup
Juru bicara Menteri Dalam Negeri, Kolonel Talal Al-Shhalhoub, menjelaskan bahwa pasukan keamanan akan disiagakan untuk mencegah penyusup masuk ke lokasi-lokasi suci di Mekkah, demikian laporan Arab News.
Sebelumnya, Saudi Gazette juga melaporkan bahwa ada kamera-kamera pengintai di jalur lembah agar tidak ada infiltrasi dari pihak-pihak yang mendapatkan izin haji.
Infografis COVID-19:
Advertisement