Liputan6.com, Ankara - Beredar rumor bahwa vaksin Nusantara dipesan oleh Republik Turki. Kabar itu tentu mengejutkan mengingat vaksin Nusantara juga belum secara resmi digunakan di Indonesia.
Bila mengecek daftar delapan vaksin COVID-19 di Turki, ternyata tidak ada nama vaksin Nusantara, baik itu di daftar vaksin yang sudah disetujui maupun yang masih uji klinis.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data situs COVID19 Vaccine Tracker di Turki, Selasa (31/8/2021), Turki telah meloloskan tiga jenis vaksin, yakni:
1. Vaksin BNT162b2 buatan Pfizer/BioNTech (RNA)
2. Vaksin Sputnik V buatan Gamaleya (Non Replicating Viral Vector)
3. Vaksin CoronVac buatan Sinovac (Inactivated Vaccine)
Turki juga sedang melaksanakan uji klinis bagi lima vaksin, dua di antaranya adalah vaksin dengan virus-like particles (VLP) buatan The Scientific and Technological Research Council of Turkey (TÜBİTAK).
Tak ada nama vaksin Nusantara di daftar itu. Vaksin-vaksin itu antara lain:
1. SARS-CoV-2 VLP Vaccine Alpha Variant buatan TÜBİTAK (VLP)
2. SARS-CoV-2 VLP Vaccine buatan TÜBİTAK (VLP)
3. ERUCOV-VAC buatan Health Institutes of Turkey (Inactivated Vaccine)
4. Koçak-19 Inaktif Adjuvanlı COVID-19 Vaccine buatan Kocak Farma (Inactivated Vaccine)
5. Adjuvanted Inactivated Vaccine buatan TÜBİTAK (Inactivated Vaccine)
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Klarifikasi Dubes
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan bahwa tidak benar Turki membeli vaksin Nusantara.
Bahkan, pihak Turki menyatakan bahwa hal tersebut tidak pernah terpikirkan atau direncanakan sebelumnya.
“Hasil klarifikasi saya kepada otoritas berwenang di Turki dapat dipastikan tidak pernah ada pemikiran, rencana, maupun pembicaraan pemerintah Turki untuk membeli vaksin Nusantara di Indonesia,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (30/8).
Lalu juga menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai kemungkinan uji klinis vaksin Nusantara tahap 3 di Turki.
“Tidak ada juga pembicaraan mengenai kemungkinan Uji Klinis vaksin Nusantara tahap 3 di Turki.”
Ia menyampaikan, kasus COVID-19 di Turki telah mengalami penurunan dan target vaksinasi warga di sana pun terus meningkat.
“Angka kasus terakhir di Turki sudah di bawah 17 ribu kasus/hari. Vaksinasi lengkap (2 dosis) sudah mencapai 45 persen penduduk (93 juta dosis) dan ditargetkan mencapai 70 persen dalam sebulan ke depan.”
“Jadi Turki tidak cocok untuk uji klinis vaksin tahap 3,” sambungnya.
Advertisement