Terapi Imun dari Llama Berpotensi Jadi Obat COVID-19, Diklaim Bisa Sembuh dalam 6 Hari

Uji klinis dari antibodi llama menunjukan potensi yang menjanjikan sebagai obat COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2021, 20:40 WIB
Kawanan hewan llama sedang berkumpul.
Kawanan hewan llama sedang berkumpul (Wildercr/Pixabay).

Liputan6.com, Jakarta - Terapi yang berasal dari hewan llama telah menunjukkan potensi yang signifikan sebagai obat COVID-19 dalam percobaan pertama. Antibodi dengan versi yang lebih sederhana "nanobodi", diproduksi oleh llama dan unta secara alami sebagai respons terhadap infeksi.

Jika terapi diuji coba pada manusia, para ilmuwan mengatakan, itu bisa dijadikan sebagai semprotan hidung yang sederhana, untuk mengobati dan bahkan mencegah infeksi dini.

Dikutip dari BBC, Sabtu (25/9/2021), Profesor James Naismith, direktur Rosalind Franklin Institute dan peneliti utama dalam studi ini, mengibaratkan teknik ini seperti memotong anak kunci yang cocok dengan 'lubang kunci' COVID-19.

Ia juga menjelaskan bahwa hewan yang terinfeksi Virus Corona COVID-19 dan diobati dengan semprotan hidung nanobodi dapat pulih sepenuhnya dalam rentang waktu enam hari. Percobaan tersebut, sejauh ini, hanya diuji pada hewan laboratorium, tetapi Public Health England mengatakan itu adalah salah satu obat penetral SARS-CoV-2 paling efektif yang pernah diuji.

Pengobatan ini menggunakan antibodi llama "yang direkayasa", yang ukurannya relatif kecil, dan jauh lebih terstruktur daripada antibodi dalam darah kita sendiri. Ukuran dan struktur itu berarti mereka dapat "didesain ulang" di lab.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bagaimana Llama Bisa Membantu Melawan COVID-19?

Hewan Llama.
Hewan Llama (Sebastian Del Van/Pixabay).

Profesor Sheena Cruickshank, seorang ahli imunologi dari Universitas Manchester mengatakan perkembangan baru itu menarik tapi masih cukup awal. Antibodi adalah bagian dari hal yang dikenal sebagai sistem imun adaptif, mereka adalah molekul yang pada dasarnya, berubah bentuk untuk merespons virus atau bakteri yang menyerang.

Jenis terapi imun ini pada dasarnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh orang sakit dengan antibodi yang telah beradaptasi dengan virus. Telah terbukti bahwa darah yang menghasilkan antibodi, diambil dari orang yang baru saja pulih dari Virus Corona COVID-19, dapat digunakan sebagai pengobatan.

Namun, trik utama dengan terapi antibodi yang didapatkan dari llama ini ialah para ilmuwan bisa memproduksi antibodi yang khusus untuk Virus Corona COVID-19 dengan mudah dan cepat.

"Kami membutuhkan lebih banyak data tentang kemanjuran dan keamanan sebelum kami beralih ke uji coba pada manusia," kata Profesor Sheena Cruickshank.

Profesor Naismith dan rekannya, yang menerbitkan penelitian mereka di jurnal Nature Communications sepakat bahwa, dengan keberhasilan vaksin COVID-19 ini, dapat efektif di masa depan akan sangat penting. Tim ilmuwan yang dipimpin Prof. Naismith menargetkan pengujian terapi antibodi yang mereka kembangkan pada hewan llama musim panas ini, dengan harapan memulai uji klinis pada akhir tahun.

 

Penulis : Vania Dinda Marella

Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19

Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya